Sydney (ANTARA News) - Dua orang tewas dan puluhribuan warga Australia terdampar oleh banjir pada Sabtu setelah sisa topan kuat menyapu sepanjang pantai timur negara itu, memotong jalan dan menghancurkan jembatan.

Daerah bencana dari topan Debbie itu membentang 1.000 km dari loka wisata pulau tropika negara bagian Queensland dan daerah wisata Gold Coast hingga tanah pertanian di negara bagian New South Wales, dengan lebih dari 100.000 rumah kehilangan listrik.

Enam sungai besar mencapai tingkat tertinggi banjir besar dan masih meningkat di beberapa daerah, kata Kantor Meteorologi.

Sirene banjir terdengar di beberapa kota, membuat warga terdampar naik ke atap rumah tergenang untuk menunggu penyelamatan, tapi gerak cepat air dan angin kencang menghambat awak darurat mencapai beberapa daerah.

Polisi menyatakan menemukan mayat dua perempuan dari banjir pada Jumat, kematian pertama yang dilaporkan sejak topan Debbie menerjang pada Selasa. Satu ditemukan di lahan berlumpur dan yang lain diangkat polisi penyelam dari mobil tersangkut jembatan banjir.

Pihak berwenang mengkhawatirkan lebih banyak orang tewas semalam akibat banjir terus meningkat.

Topan Debbie, badai kategori empat, kurang satu dari yang paling kuat, tingkat lima, menerjang negara bagian Queensland pada Selasa, menghantam loka wisata, memutus aliran daya dan menutup tambang batu bara.

Debbie akan memukul perekonomian Australia senilai 1,7 triliun (1,3 triliun dolar AS), dengan ekonom memperkirakan itu akan memperlambat pertumbuhan hingga di bawah 2 persen pada catur wulan pertama ini.

Di cekungan Bowen, satu-satunya sumber terbesar batu bara di dunia, yang digunakan dalam pembuatan baja, Glencore mengatakan tambangnya tidak rusak akibat badai itu tapi berproduksi kembali tergantung pada pembukaan kembali hubungan kereta api.

Tiga dari empat jalur kereta api kelolaan Aurizon di wilayah tersebut ditutup dan BHP menghitung sejauh mana gangguan pengiriman.

Asuransi terkemuka Queensland, Suncorp Group Ltd dan RACQ, mengatakan terlalu dini untuk menghitung kerusakan tersebut, demikian Reuters.

(B002/T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017