Saya pikir apa yang Bashar Assad lakukan itu mengerikan."
Air Force One (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa "sesuatu harus terjadi" terhadap Presiden Suriah Bashar al Assad setelah serangan gas beracun di Suriah pada Selasa lalu (4/4).

"Menurut saya, apa yang terjadi di Suriah adalah aib bagi kemanusiaan dan dia terlibat di sana. Saya kira dia sedang menjalankan sesuatu, jadi sesuatu harus terjadi," ujar Trump kepada wartawan yang ikut bepergian dengannya di Pesawat Kepresidenan AS (Air Force One) menuju Florida, Kamis waktu setempat (Jumat) WIB).


Ia juga menginginkan Bashar al Assad harus mundur dari jabatan Presiden Suriah.

Menghadapi krisis wilayah asing terbesar sejak menjabat Presiden AS pada Januari 2017, Trump oleh kalangan pendukungnya diharapkan dapat mengambil sikap yang lebih keras terhadap Bashar, sekutu Iran dan Rusia, yang telah terlibat dalam perang saudara itu.

"Saya pikir apa yang Bashar Assad lakukan itu mengerikan," ujar Trump, layaknya dikutip kantor berita Reuters.

Serangan gas beracun pada Selasa (4/4) di kota Khan Sheikhoun, Suriah, wilayah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak, menewaskan sedikit-dikitnya 70 orang, dan banyak dari mereka merupakan anak-anak.

AS menuduh Pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Pemerintahan Bashar membantahnya.

Hingga kini Trump masih fokus pada kebijakan eksklusif Suriah untuk menyingkirkan petempur ISIS di wilayah utara Suriah, di mana pasukan khusus AS mendukung kelompok-kelompok bersenjata Arab dan Kurdi di sana.

Pekan lalu Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nikki Haley mengatakan bahwa kebijakan diplomatik AS di Suriah tidak lagi berfokus pada upaya mendesak Bashar untuk mundur dari jabatannya.

Hal itu bertolak belakang dengan fokus utama AS sebelumnya, Barrack Obama.

Namun, Trump mengatakan pada Rabu (5/4) menegaskan bahwa serangan gas di provinsi Idlib, Suriah, telah membuat marah masyarakat di seluruh dunia, sehingga dirinya berpikir kembali tentang Bashar sebagai Presiden Suriah.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017