New York (ANTARA News) - Kenaikan saham-saham di Wall Street terpangkas sehingga berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Amerika Serikat menjatuhkan "the mother of all bombs" (ibu dari semua bom-bom) di Afghanistan.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 138,61 poin atau 0,67 persen menjadi ditutup pada 20.453,25 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 15,98 poin atau 0,68 persen menjadi berakhir di 2.328,95 poin, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 31,01 poin atau 0,53 persen menjadi 5.805,15 poin.

Militer AS telah menjatuhkan bom non-nuklir terbesar di Afghanistan dengan menargetkan IS (Islamic State), kata Pentagon pada Kamis (13/4), seperti dikutip Xinhua.

Presiden AS Donald Trump pada Kamis (13/4) memberi perintah agar militer AS menjatuhkan bom GBU-43 atau Massive Ordnance Air Blast (MOAB) di kompleks gua IS di Provinsi Nangarhar di Afghanistan, untuk pertama kalinya bom semacam itu digunakan dalam pertempuran.

"Serangan tersebut dirancang untuk meminimalkan risiko terhadap pasukan Afghanistan dan AS yang melakukan operasi pembersihan di wilayah tersebut, sekaligus memaksimalkan penghancuran pasukan tempur dan fasilitas ISIS-K," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

MOAB, yang beratnya sekitar 22.000 pound, dijuluki "Mother Of All Bombs".

Di sisi ekonomi, Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir turun 0,1 persen pada Maret, gagal memenuhi konsensus pasar, Departemen Tenaga Kerja AS.

Dalam laporan terpisah, departemen tersebut mengumumkan bahwa dalam pekan yang berakhir 8 April, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran disesuaikan secara musiman mencapai 234.000, turun 1.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya.

(A026/)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017