Saya mau tiga hari. Sekarang sudah tiga hari, saya minta dua hari. Kita kalau enggak dikerasin, sulit berubah. Padahal sebenarnya kita bisa. hanya masalah niat, mau atau tidak mau."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah berhasil menekan waktu tunggu bongkar muat barang di pelabuhan (dwelling time) namun masih belum bisa menanggulangi masalah biaya logistik yang masih tinggi.

"Penurunan dwelling time kita rata-rata turun. Tapi jujur kami akui biaya logistik masih jadi masalah yang sedang kami selesaikan," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kemaritiman 2017 di Sasana Kriya TMII, Jakarta Timur, Kamis.

Luhut mengaku pemerintah tengah berupaya untuk memangkas biaya-biaya di pelabuhan.

"Kami harap dalam kurun waktu tahun ini, masalah cost (biaya) di pelabuhan bisa kita tanggulangi dengan baik," katanya.

Luhut sebelumnya mengaku ingin melakukan penghematan biaya logistik di Indonesia.

Pemerintah, lanjut dia, tengah memeriksa satu per satu komponen pembentuk biaya logistik untuk memetakan rincian yang bisa dipangkas. Contohnya, biaya Terminal Handling Charge (THC) yang cukup mahal.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi meminta agar "dwelling time" bisa ditekan lagi hingga menjadi 2 hari dari sebelumnya sekitar 3 hari.

Menurut Presiden, target yang ditetapkan telah berhasil dicapai sehingga ia optimis target 2 hari pun dapat tercapai.

"Saya mau tiga hari. Sekarang sudah tiga hari, saya minta dua hari. Kita kalau enggak dikerasin, sulit berubah. Padahal sebenarnya kita bisa. hanya masalah niat, mau atau tidak mau," katanya.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017