Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan Indonesia pada April 2017 mencatatkan surplus 1,24 miliar dolar AS dengan topangan surplus neraca perdagangan nonmigas.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat 1,87 miliar dolar AS, sementara neraca perdagangan migas defisit 634,2 miliar dolar AS.

"Surplus nonmigas itu besar, tapi karena ada defisit dari neraca migas maka surplus neraca perdagangan April itu menjadi sebesar 1,24 miliar dolar AS," kata Suhariyanto saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Senin.

Selama periode tersebut, nilai total ekspor Indonesia tercatat mencapai 13,17 miliar dolar AS, sementara impornya total senilai 11,93 miliar dolar AS.

Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia selama Januari-April 2017 tercatat surplus 5,33 miliar dolar AS dengan nilai total ekspor 53,86 miliar dolar AS dan impor 48,53 miliar dolar AS.

"Surplus tersebut jauh lebih besar dibanding periode yang sama pada 2016," kata Suhariyanto.

Pada 2016, surplus neraca perdagangan selama kurun yang sama tercatat 2,65 miliar dolar AS.

Negara-negara yang tercatat sebagai penyumbang surplus neraca perdagangan Indonesia selama Januari-April 2017 antara lain adalah India (3,36 miliar dolar AS), Amerika Serikat (3,23 miliar dolar AS) dan Belanda (1,04 miliar dolar AS).

Sementara negara-negara penyumbang defisitnya meliputi China (4,10 miliar dolar AS), Thailand (1,21 miliar dolar AS) dan Australia (997 juta dolar AS).


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017