Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 akan mendapatkan dukungan badan-badan usaha milik negara dalam pelaksanaan kejuaraan multi-cabang olahraga tingkat Asia itu pada awal Agustus 2017.

"Kami sudah menggelar rapat dengan badan-badan usaha milik negara. Insya Allah awal Agustus ada penandatanganan kerja sama," kata Ketua Umum INASGOC Erick Thohir selepas mengikuti rapat koordinasi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga sebagai Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018 di Sekretariat INASGOC, Jakarta, Selasa.

Erick mengatakan sponsor yang telah menyepakati kontrak dukungan kerja sama penyelenggaraan Asian Games hingga Juli 2017 adalah perusahaan-perusahaan luar negeri yang menjalin perjanjian dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA).

"Sesuai kesepakatan perjanjian OCA, 50 persen dukungan sponsor adalah hak OCA. Kami akan melakukan negosiasi dengan OCA karena penggunaan dana dari sponsor juga hanya bisa dilakukan setelah upacara pembukaan yaitu pada 18 Agustus 2018," ujar Erick.

Selain sponsor dari BUMN dan perusahaan luar negeri, Erick mengharapkan pula dukungan kerja sama penyelenggaraan Asian Games 2018 dari perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia.

"Sampai sekarang baru ada kerja sama dengan perusahaan asing dan akan dengan badan-badan usaha milik negara. Kami mengerti kendala swasta saat ini terkait pelemahan daya beli selain penghematan. Tapi, ini adalah sesuatu untuk negara," kata Erick yang juga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu.

INASGOC masih akan memperbaiki sistem Badan Layanan Umum (BLU) agar dapat menggandeng kerja sama dengan pihak swasta sebagai sponsor menyusul status INASGOC yang juga satuan kerja dalam Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Perangkat BLU akan ditentukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga sebelum kami mengajak swasta untuk turut menandatangani kesepakatan sebagai sponsor," ujar Erick.

Sebagai satuan kerja dalam Kementerian Pemuda dan Olahraga, INASGOC telah mendapatkan anggaran sebesar Rp500 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017.

INASGOC melalui Kemenpora juga telah mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp1,5 triliun kepada Komisi X DPR RI agar tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017.

Kemenpora juga telah merealokasi anggaran Olympic Center sebesar Rp300 miliar untuk INASGOC.

"Pada 2018, kami memerlukan anggaran sebesar Rp2,7 triliun. Dari Kementerian Keuangan ada dana sekitar Rp1,7 triliun. Kami akan meninjau kembali apakah masih ada kekurangan atau mungkin kami revisi. Kami akan merapikan anggaran pada satu atau dua bulan mendatang karena masih mengharapkan pemasukan dari sponsor," kata Erick.

Selain Erick, rapat koordinasi Asian Games 2018 itu juga dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017