Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan petugas gabungan masih mengembangkan dan menyelidiki sabu-sabu seberat satu ton yang diungkap di Pantai Anyer Serang, Banten.

"Ekspos penangkapan ini belum tuntas, anggota masih bergerak," kata Jenderal Polisi Tito Karnavian di Jakarta Kamis.

Tito mengatakan petugas gabungan Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan masih menelusuri jaringan sabu asal Tiongkok itu.

Tito menuturkan petugas menembak mati bandar utama asal Taiwan Lin Ming Hui, namun menangkap hidup tiga orang lainnya yakni Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li.

Dari keterangan tersangka, sabu itu dikirim melalui jalur laut menggunakan Kapal Wanderlust yang berhasil diamankan petugas Bea Cukai di perairan Tanjung Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau pada Sabtu (15/7) dinihari.

Selain mengamankan kapal, petugas juga menangkap lima ABK yakni Tsai Chih Hung, Sun Chih-Feng, Kuo Chun Yuan, Kuo Chun Hsiung, dan Juang Jin Sheng.

Saat ini, petugas memburu sejumlah bandar yang berada di bawah pimpinan Lin Ming Hui sebagai bandar utama jaringan internasional.

Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta menjelaskan jaringan narkoba satu ton sabu itu tidak saling mengenal.

"Jaringannya terputus tapi dikendalikan dari luar negeri," ungkap Nico.

Namun Nico mengatakan, petugas berupaya memetakan alur peredaran narkoba itu termasuk modal yang dikirim bandar besar di luar negeri.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017