Semarang (ANTARA News) - Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang mengembangkan model pembayaran menggunakan layanan uang elektronik yang diakses melalui telepon seluler (ponsel) pintar.

"Pembayaran tiket Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang ini menggunakan layanan TCash dari Telkomsel," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BLU Trans Semarang Ade Bhakti di Semarang, Kamis.

Menurut dia, pembayaran tiket moda transportasi melalui layanan TCash itu baru pertama kali diterapkan di Semarang di BRT Trans Semarang yang rencananya diluncurkan pada 17 Agustus 2017.

Dengan layanan TCash, kata dia, penumpang BRT Trans Semarang tidak perlu khawatir tidak membawa uang tunai, asalkan membawa ponsel yang ada saldo TCash dalam jumlah mencukupi untuk tiket.

"Layanan TCash untuk BRT Trans Semarang ini merupakan salah satu kampanye cashless society, setelah sebelumnya menggandeng perbankan untuk Kartu Semarang Hebat," katanya.

Kali ini, kata dia, Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan Telkomsel untuk memberikan layanan pembayaran nontunai untuk menggunakan layanan transportasi Trans Semarang di semua koridor.

"Ya, ini bentuk pengembangan konsep smart city di Kota Semarang. Draft nota kesepahamannya (MoU) sudah siap, tinggal finalisasi sebelum ditanda tangani pada 17 Agustus mendatang," kata Ade.

Sementara itu, Manager Digital Regional Expansion Telkomsel Regional Jateng-DIY Benedictus Ardiyanto membenarkan penggunaan TCash untuk moda transportasi baru pertama di BRT Trans Semarang.

"Sebenarnya, TCash ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal karena mudah. Tidak perlu membuka rekening bank, tanpa biaya administrasi. Sudah banyak yang jadi merchant kami," katanya.

BLU Trans Semarang, kata dia, merupakan salah satu "merchant" sehingga pengguna layanan transportasinya bisa memanfaatkan TCash lewat ponsel pintarnya untuk membayar tiket.

Cara pemakaiannya, kata dia, pengguna melakukan "top up" saldo melalui mitra yang telah ditunjuk atau mengisi sendiri lewat ATM, dan bisa juga mengunduh aplikasi T-Wallet di ponsel pintar.

"Setelah itu, ada stiker khusus yang merupakan pairing dengan nomor telepon pelanggan. Stiker itu tinggal ditempelkan di alat yang namanya EDC (Electronic Data Capture)," katanya.

Sebagai catatan, Ardi, sapaan akrab Ardiyanto mengatakan pulsa ponsel dengan saldo TCash dibedakan sehingga ketika bertransaksi nontunai yang terpotong adalah saldo TCash, bukan pulsa.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017