Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (14/9) mengumumkan niatnya untuk mengunjungi China, Jepang dan Korea Selatan tahun ini.

Trump mengatakan di atas pesawat Air Force One bahwa delegasi AS kemungkinan akan melakukan kunjungan tersebut pada November, menambahkan bahwa dia "mungkin" akan menghadiri KTT APEC di Vietnam pada saat yang sama.

Pengumuman tersebut membuka awal lawatan ambisius pertama ke sebuah kawasan yang vital bagi kepentingan ekonomi dan keamanan AS.

Kunjungan itu diduga kuat akan fokus pada perdangan dan program nuklir serta senjata balistik Korea Utara, salah satu tantangan keamanan Trump sejak dilantik menjadi presiden.

Trump berulang kali mengatakan dia tidak akan menoleransi Pyongyang mengembangkan kemampuan untuk menghantam AS dengan senjata termonuklir, mengancam akan membalas dengan "tembakan dan kemarahan" jika perlu.

Namun, saat Korea Utara berada di titik awal menggabungkan hululedak nuklir dengan teknologi rudal balistik antarbenua, Trump kesulitan membuat China bersedia memberikan sanksi keras.

Kunjungan tersebut akan jadi kesempatan baru bagi Trump untuk mendesak Presiden China Xi Jinping, dan akan dilakukan setelah Kongres Partai Komunis pada Oktober.

Wakil Presiden Mike Pence sebelumnya telah mengumumkan bahwa Trump juga akan mengunjungi Filipina pada November untuk sebuah KTT ASEAN.

Namun Trump mengatakan hanya jika "dia mengundang jadi kami akan mempertimbangkannya," yang tampaknya mengacu pada Presiden Rodrigo Duterte nan kontroversial, demikian AFP.

Catatan editor:
Perbaikan pada judul, yang sebelumnya tertulis Korea Utara seharusnya Korea Selatan.

Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017