Barcelona (ANTARA News) - Pertandingan Liga Spanyol antara Barcelona melawan Las Palmas pada Minggu dimainkan di Stadion Nou Camp tanpa penonton menyusul bentrokan antara polisi dan demonstran di Katalonia terkait referendum kemerdekaan.

Polisi anti huru-hara Spanyol memasuki daerah pemungutan suara di Catalonia, kemudian menyita kotak dan surat suara dan mencoba menghentikan referendum yang dilarang. Pejabat Catalonia mengatakan, 337 orang terluka dalam tindakan keras tersebut.

Bentrokan tersebut mendorong Barcelona, ​​klub ibukota Katalonia, mengambil tindakan bahwa laga melawan Las Palmas dimainkan di depan stadion Nou Camp yang kosong.

"FC Barcelona mengecam peristiwa yang terjadi di banyak bagian dari Katalonia hari ini untuk mencegah warganya menerapkan hak demokratis mereka untuk kebebasan berekspresi," kata klub tersebut melalui laman resminya.

(Baca: 91 orang terluka dalam kericuhan terkait referendum Catalonia)

"Mengingat sifat peristiwa yang luar biasa, Dewan Direksi memutuskan pertandingan tim utama Barcelona melawan Las Palmas akan dimainkan dengan pintu tertutup menyusul sikap Football Football Profesional yang menolak untuk menunda pertandingan."

Las Palmas sebelumnya mengatakan pada hari itu akan mengenakan bendera Spanyol di kaus mereka untuk pertandingan tersebut guna mendukung persatuan Spanyol.

"Kami memutuskan untuk mengenakan bendera Spanyol kecil di kaos kami hari ini untuk menunjukkan harapan kami untuk masa depan negara ini," kata pernyataan mereka.

Mantan kapten Barcelona, Xavi Hernandez, juga mengecam tindakan polisi melalui sebuah video yang dirilis di media sosial.

"Apa yang terjadi di Katalonia hari ini memalukan," kata Xavi. "Tidak dapat diterima jika orang tidak diizinkan untuk memilih di negara demokratis. Semua dukungan saya diberikan kepada orang-orang yang secara damai mencoba menggunakan hak mereka untuk memilih".

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017