Ottawa (ANTARA News) - Tabrakan dengan kapal atau perangkap jaring ikan kemungkinan telah membunuh 15 paus sikat Atlantik Utara yang baru-baru ini terdampar di pesisir Kanada dan Atlantik Amerika Serikat (AS), ungkap peneliti pada Kamis (5/10), setelah memeriksa bangkainya.

Proses nekropsi dilakukan terhadap enam dari 15 paus tersebut dan dilanjutkan yang ketujuh.

Namun, tim peneliti dari Canadian Wildlife Health Cooperative (CWHC) yakin bahwa penelitian lebih lanjut akan menunjukkan penyebab kematian serupa pada lainnya.

Sejak Juni, belasan paus sikat ditemukan mati di perairan Kanada di area lalu lintas laut dan perkapalan yang cukup ramai dan penangkapan ikan komersial yang cukup besar. Tiga lainnya kemudian ditemukan di lepas pantai New England di AS.

Lima paus yang diperiksa tampaknya mati karena trauma benda tumpul, tetapi dekomposisi terhadap salah satunya menegaskan penyebab tersebut tampaknya tidak mungkin, sementara paus keenam tenggelam setelah terjerat pada alat tangkap nelayan.

"Aktivitas manusia adalah penyebab paling utama kematian ini pada musim panas ini," kata ahli patologi Pierre-Yves Daoust dalam konferensi pers, demikian AFP

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017