Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memimpin Delegasi RI menghadiri Pertemuan Menteri Transportasi Ke-23 ASEAN (Transport Ministers’ Meeting-- 23rd ATM) yang dihelat di Singapura pada 12-13 Oktober 2017.

Pertemuan Menhub ASEAN ke-23 diselenggarakan menyusul pertemuan pejabat senior transportasi ASEAN ke-44 atau ASEAN Senior Transport Officials Meeting (44th STOM) yang telah berlangsung di Singapura sejak 9 Oktober 2017 yang lalu.

Pertemuan tingkat menteri ASEAN ini diselenggarakan dengan agenda mendengarkan laporan-laporan dari kelompok kerja transportasi di ASEAN yaitu working group terkait transortasi udara, laut, darat dan fasilitasnya setelah sebelumnya telah dilaporkan pula ada pertemuan STOM untuk disahkan pada pertemuan tingkat menteri ini.

Selain ada beberapa dokumen yang diajukan untuk mendapatkan pengesahan, STOM juga menyampaikan kesepakatan-kesepakatan yang rencananya akan ditandatangani oleh para Menteri ASEAN, pada 13 Oktober 2017.

Beberapa hal yang diajukan untuk pengesahan para Menteri ASEAN adalah sebagi berikut:
a. Kerangka acuan keselamatan operator asing ASEAN (AFOSA).
b. Rencana Induk Manajemen Lalu Lintas Udara ASEAN (ATM).
c. Pedoman Pencegahan dan Mitigasi Bencana untuk Pelabuhan di ASEAN.
d. Kesepahaman antara pihak yang bertanggung jawab atas investigasi kecelakaan pesawat terbang anggota ASEAN dengan administrasi penerbangan sipil China. Kerjasama yang berkaitan dengan Kecelakaan Pesawat dan Investigasi Insiden.
e. Inisiatif kerjasama dalam kerangka ASEAN - Jepang.

"Direncanakan para Menteri Transportasi ASEAN akan menandatangani 4 buah kesepakatan yaitu terkait dengan dengan liberalisasi bidang jasa transportasi udara, domestic code share di kawasan ASEAN, saling pengakuan sertifikasi kru pesawat dan sebuah kesepakatan terkait fasilitasi angkutan lintas batas dengan menggunakan angkutan darat," kata Menhub Budi Karya Sumadi dalam keterangan persnya, Jumat.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan juga melakukan beberapa pertemuan bilateral yaitu dengan Menteri Tranportasi Malaysia dan US ASEAN Business Coucil (USABC).  Dengan Menteri transportasi Malaysia, Menhub mendiskusikan percepatan pengoperasian Ro-Ro rute Dumai-Malaka yang rencananya akan mulai dioperasikan pada 2019.

Terkait hal itu Menhub menyampaikan bahwa sudah ada operator kapal yang menyatakan ketertarikannya untuk melayani rute ini. Kedua Menteri juga membahas tentang kemungkinan peran serta BUMN Malaysia dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia, salah satunya Menhub menawarkan pebangunan kereta api dengan skema Public Private Partnership. Dalam pertemuan tersebut, Menhub Malaysia menyampaikan ketertarikannya untuk membeli produk PT INKA.

Dengan Vice President Policy United States ASEAN Business Council, secara umum Menhub menyambut baik keinginan swasta Amerika untuk berpartisipasi dalam membangun jaringan konektivitas guna meningkatkan perekonomian Indonesia. Menhub menawarkan proyek pengembangan infrastruktur transportasi kereta perkotaan, bandara Lombok dan Kuala Namu serta pengembangan pusat kargo di Jakarta dan Medan.

"Apa yang telah Indonesia tawarkan pada swasta Amerika, akan segera ditindaklanjuti pada level operasional, diharapkan bisa ada kerja sama terkait pelaksanaan proyek-proyek tersebut," demikian Budi Karya Sumadi.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017