Beijing (ANTARA News) - Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis China yang berlangsung mulai Rabu pagi di gedung "Aula Akbar Rakyat" Kota Beijing diikuti 2.280 delegasi, termasuk wakil kelompok minoritas di Tiongkok yang jumlahnya mencapai 11,5 persen.

Menurut Wakil Kepala Departemen Publisitas Komite Sentral PKC Tuo Zhen, 43 kelompok etnis minoritas yang ada di Tiongkok terwakili dalam proses politik tertinggi partai ini karena mereka memiliki wakilnya di antara para anggota delegasi.

Semua delegasi yang mengikuti kongres yang akan berlangsung hingga 24 Oktober ini dipilih oleh 40 unit pemilihan di seluruh Tiongkok, termasuk mereka yang mewakili kelas pekerja seperti buruh, petani, dan kalangan profesional, katanya.

Dilihat dari perspektif umur, sebanyak 70,6 persen dari 2.280 delegasi berusia 55 tahun ke bawah dan 94,2 persen berpendidikan diploma atau serjana, kata Tuo Zhen yang juga juru bicara Kongres Nasional ke-19 PKC ini.

Para delegasi kongres yang mewakili lebih dari 89 juta anggota dan 4,5 juta organ partai dari seluruh Tiongkok ini akan merumuskan program aksi serta berbagai kebijakan dan prinsip utama yang selaras dengan kebutuhan zaman, katanya.

Kongres yang dijadwalkan berlangsung hingga 24 Oktober ini juga akan memutuskan rencana-rencana strategis dan langkah-langkah implementatif yang diperlukan untuk mencapai kepentingan partai dan negara, katanya.

Kongres Nasional ke-19 PKC yang dilangsungkan di bawah kepemimpinan presidium ini, menurut Tuo Zhen, "sangat penting karena dilaksanakan di tengah upaya Tiongkok mencapai kemenangan akhirnya dalam membangun masyarakat yang makmur di semua bidang."

Dia mengatakan rapat persiapan yang dilangsungkan Selasa sore telah pun memutuskan sejumlah agenda utama kongres, termasuk pemilihan anggota Komite Sentral dan Komisi Sentral Pengawasan Disiplin ke-19 PKC.

Selain itu, seluruh delegasi kongres juga akan mendengarkan dan membahas laporan Komite Sentral ke-18 PKC, membahas laporan kerja Komisi Sentral Pengawasan Disiplin ke-18 PKC, serta membahas dan menerima perubahan UU PKC.

Kongres nasional yang dilangsungkan setiap lima tahun sekali ini akan menerapkan prinsip-prinsip yang telah dituangkan Sekjen PKC Xi Jinping dalam banyak pidato utamanya serta "visi, pemikiran, dan strategi baru Komite Sentral PKC untuk kepemerintahan Tiongkok".

Dalam upaya PKC memerangi korupsi, dia mengatakan partai tak akan pernah berhenti memerangi korupsi dan menoleransi para anggotanya yang terbukti bersalah.

"Partai sangat serius menegakkan disiplin tanpa pandang bulu," katanya kepada wartawan sehari sebelum acara pembukaan kongres.

Sikap tegas dalam memerangi korupsi tersebut sejalan dengan upaya serius Sekjen PKC yang juga Presiden Tiongkok Xi Jinping membangun partai yang bersih sejak Kongres Nasional ke-18 PKC, katanya.

Kampanye Komisi Sentral Pengawasan Disiplin PKC memerangi korupsi menggelinding menjadi salah satu isu hangat menjelang penyelenggaraan Kongres Nasional ke-19 partai berkuasa ini dan menarik perhatian wartawan Tiongkok dan asing di Beijing.

Seperti dilaporkan China Daily baru-baru ini, jumlah pejabat negara yang diperiksa karena diduga melakukan korupsi sejak berlangsungnya Kongres Nasional ke-18 PKC pada 2012 mencapai lebih dari 70 ribu orang.

Di antara mereka yang terjungkal akibat korupsi itu adalah Zhou Yongkang, mantan anggota Biro Politik Komite Sentral PKC, Bo Xilai, mantan Ketua Partai Kota Chongqing, serta Xu Caihou dan Guo Boxiong, mantan jenderal dan wakil ketua Komisi Militer Sentral.

Kongres Nasional ke-19 PKC yang berlangsung selama sepekan di gedung "Great Hall of the People" Beijing itu diliput oleh lebih dari 700 wartawan dari Tiongkok Daratan, Taiwan, Hongkong dan Macau serta 1.818 jurnalis dari 134 negara.

Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017