Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi milik PT Kalbio Global Medika (KGM), anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa.

"Saya senang sekali hadir di acara pada pagi hari ini karena ada tiga aspek sekaligus yang kena. Pertama di sisi investasi, yang kedua di sisi inovasi teknologi, ketiga di bidang kesehatan," kata Presiden di kawasan industri Delta Silicon, Cikarang.

Ia mengatakan pendirian pabrik tersebut merupakan realisasi investasi yang akan meningkatkan produksi industri farmasi.

"Dalam hal ini industri farmasi yang selalu dalam rapat kabinet saya kejar-kejar Menteri Kesehatan, Menteri Perindustrian. 'Mana, ada pabrik baru tidak? Dijawab, 'belum Pak, masih proses'. Proses, proses terus, kapan mulai? Hari ini saya senang sekali pabrik dibangun selama tiga tahun dan hari ini sudah beroperasi," kata Presiden.

Presiden mengatakan pabrik PT KGM memproduksi bahan obat menggunakan biokteknologi, dan dia menyebut itu sebagai bagian dari lompatan berkenaan dengan inovasi dan penggunaan teknologi.

"Ini lompatan ke atas sehingga kita tidak ditinggal negara-negara lain. Saya kejar ke Menkes dan Menperin mengenai pabrik obat bahan baku kimia, dan saya kaget seminggu lalu saya dikasih tahu, ini bahan baku biologi dengan menggunakan bioteknologi yang dikembangkan melalui lompatan, sangat baik, subsektor industri istimewa," jelas Presiden.

Presiden juga menjelaskan bahwa pemerintah menjadikan pembangunan kesehatan sebagai prioritas dan pembangunan pabrik farmasi itu akan mendukung upaya pemerintah dalam membangun kesehatan masyarakat.

"Sebentar lagi kita iringkan, kita pararelkan pembangunan di bidang infrasktruktur kita dengan investasi di bidang SDM. Kesehatan adalah prioritas utama, kembali saya senang sekali dengan terbangunnya pabrik PT Kalbio Global Medika ini," katanya.

Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius mengatakan tantangan industri farmasi saat ini adalah ketergantungan yang sangat tinggi terhadap bahan baku impor.

"Tantangan yang kita hadapi adalah lebih dari 90 persen bahan baku obat masih diimpor. Bahkan bahan baku canggih seperti produk-produk biologi masih 100 persen diimpor. Untuk memastikan ketahanan dan kemandirian obat yang dibutuhkan perlu didorong produksi bahan baku obat di dalam negeri," kata Vidjongtius.

Total investasi KGM untuk tahap awal pembangunan fasilitas produksi pabrik seluas 11 ribu meter persegi senilai Rp500 miliar. Selain itu perusahaan mengalokasikan investasi Rp200 miliar untuk riset, pengembangan dan transfer teknologi dari China dan Korea Selatan.

Pabrik KGM di Cikarang akan memproduksi Erythopoietin (EPO) untuk pengobatan cuci darah dan kanker yang akan diekspor ke pasa ASEAN dan negara lain; serta Granulocyte Colony Stimulating Factor (GCS) untuk meningkatkan produksi granulosit, Efepoieting (Long Acting EPO) untuk menstimulasi pembentukan sel darah merah, produksi insulin serta MAb (Monoklonal Antibodi) untuk pengobatan kanker.

PT Kalbe Farma Tbk memiliki 20 anak perusahaan, sembilan fasilitas produk, 17 ribu karwayan dan 71 cabang di Indonesia dengan empat pilar usaha yaitu obat resep, produk nutrisi, produk kesehatan dan distribusi logistik.

Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito serta Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius hadir dalam peresmian pabrik KGM di Cikarang.

Baca juga: Industri bahan baku obat terbuka penuh untuk investasi asing




Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018