Prajurit US Navy bersiap-siap menerbangkan pesawat P-3C Orion ketika latihan patroli di atas perairan Laut Jawa di Base ops Puspenerbal, Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2017). Latihan tersebut merupakan rangkaian dari Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2017 antara TNI AL dan US Navy. (ANTARA /Zabur Karuru)
Latihan Patroli Di Laut Jawa
Prajurit US Navy bersiap-siap menerbangkan pesawat P-3C Orion ketika latihan patroli di atas perairan Laut Jawa di Base ops Puspenerbal, Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2017). Latihan tersebut merupakan rangkaian dari Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2017 antara TNI AL dan US Navy. (ANTARA/Zabur Karuru)
Dialog Publik Memilih Pemimpin
Prajurit US Navy mengoperasikan alat navigasi pesawat P-3C Orion ketika latihan patroli di atas perairan Laut Jawa, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2017). Latihan tersebut merupakan rangkaian dari Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2017 antara TNI AL dan US Navy. (ANTARA/Zabur Karuru)
Latihan Patroli Di Laut Jawa
Prajurit US Navy mengamati perairan melalui monitor pesawat P-3C Orion ketika latihan patroli di atas perairan Laut Jawa, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2017). Latihan tersebut merupakan rangkaian dari Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2017 antara TNI AL dan US Navy. (ANTARA/Zabur Karuru)
Latihan Patroli Di Laut Jawa
Prajurit US Navy memeriksa kondisi pesawat P-3C Orion usai latihan patroli di atas perairan Laut Jawa di Base ops Puspenerbal, Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2017). Latihan tersebut merupakan rangkaian dari Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2017 antara TNI AL dan US Navy. (ANTARA/Zabur Karuru)
Komentar
23 Agustus 2008
Celah Timor adalah milik Indonesia dan sudah turun temurun ( sejak nenek moyang ) masyarakat di NTT punya mata pencaharian dengan bernelayan,jadi inilah hal yg tragis & ironis ,Austarlia bisa memperlakukan nelayan Indonesia sesuka hati, dan ini adalah merupakan pelanggaran HAM berat.Pemerintah,DPR dan Angkatan Laut Indonesia seharusnya sudah melakukan antisipasi dan diplomasi untuk mendapatkan hal, dan hrs dikecam negara Austarlia tdk sewenang wenang memperlakukan masyarakat nelayan di NTT.
00BalasLaporkanHapus
9 Agustus 2008
Dimanakah peran Departemen Luar Negeri Indonesia ?Sampai kapan bangsaini harus didikte oleh kekuatan asing seperti Australia?Dimanakah peran para anggota DPR RI di gedung mewah Senayan?jangan hanya urus terima uang suap saja dari daerah daearh,akan tetapi tidak mau urus mempertahankan kedaulatan NKRI tercinta ini.mengapa kepada Singapura dan Malaysia hampir seluruh komponen bangsaini berteriak kesakitan,tetapi tidak kepada Australia?Bangunlah bangsaku dan tunjukkan harga dirimimu.
00BalasLaporkanHapus
7 Agustus 2008
Tolong pakar2 hukum, deplu, LSM mengajukan klaim ke pengadilan negeri dan mahkamah internasional untuk mengklaim kepemilikan atas pulau pasir yg secara historis sudah terbukti wilayah nusantara
00BalasLaporkanHapus
7 Agustus 2008
terimakasih Bung Lorensius Molan atas reportasenya, geram sy membaca kapal nelayan tradisional dibakar oleh Australia (tidak dijelaskan apakah oleh pihak mana di Australia, apakah angkatan laut apa bkn..).semoga berita ini bisa menjadi bola salju yg diperhatikan & ditanggapi bnyk pihak (bkn dewi persik mlulu yg disorot...cape dehhh...)
00BalasLaporkanHapus
7 Agustus 2008
kemana TNI disaat dibutuhkan?
kemana kapal2 perang yg dibeli dengan uang rakyat ketika nelayan2 kita ditindas bangsa asing di laut kita sendiri?
kemana larinya semboyan Jalesveva Jayamahe???!
sampai kapan anak bangsa ini mesti jadi tamu di rumahnya sendiri!
kemana kapal2 perang yg dibeli dengan uang rakyat ketika nelayan2 kita ditindas bangsa asing di laut kita sendiri?
kemana larinya semboyan Jalesveva Jayamahe???!
sampai kapan anak bangsa ini mesti jadi tamu di rumahnya sendiri!