Jakarta (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional (IMF) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,1 persen seusai pertemuan April 2008 dengan Bank Dunia (WB). Proyeksi ini sama dengan proyeksi yang dikeluarkan oleh IMF pada Oktober 2007 mengenai pertumbuhan ekonomi 2008. Hal ini, menurut IMF karena pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih didukung oleh permintaan dalam negeri yang kuat sehingga perlambatan ekonomi global tidak begitu mempengaruhi. "Di Indonesia ekonomi relatif lebih tertutup, pertumbuhan terutama dipimpin oleh permintaan domestik," kata perwakilan IMF di Indonesia Stephen Scwhartz di Jakarta, Rabu. Dalam proyeksi IMF terbaru, konsumsi rumah tangga di Indonesia diperkirakan 5,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 4,7 persen. Namun demikian, perkembangan terbaru di Indonesia dengan tekanan inflasi dan indeks kepercayaan konsumen yang menurun membuat pihaknya akan memperbarui data-data terkini. "Kita tahu indeks keyakinan konsumen saat ini mengalami penurunan, dan tekanan inflasi yang cukup tinggi, untuk itu tim kita akan ke Indonesia bulan depan, untuk memperbarui kembali data-data yang ada," katanya. Menurut dia, hingga saat ini, inflasi tampaknya masih belum mempengaruhi secara signifikan terhadap permintaan dalam negeri. "Hal ini ditunjukan dengan pertumbuhan kredit konsumsi yang masih cukup baik seperti kendaraan bermotor pada kuartal I 2008," katanya. Sementara itu, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan investasi di Indonesia, dari 13,3 persen pada proyeksi Oktober 2007, kini menjadi 10,7 persen. IMF juga memotong proyeksi pertumbuhan ekspor riil Indonesia dari 10 persen pada perkiraan Oktober 2007, kini menjadi 7,9 persen. Deputi Direktur Riset IMF, Charles Collyns mengatakan, meski kawasan Asia termasuk Indonesia memiliki ketahanan terhadap krisis yang muncul saat ini, namun tetap akan berpengaruh. "Asia termasuk Indonesia saat ini `diverge` (berbeda), tetapi tidak de copuling (perekonomian yang terpisah) dengan AS," katanya Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Boediono mengatakan, pihaknya optimistis dengan target pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 6,4 persen. "Saya selalu optimistis, tapi kita lihat situasinya," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008