Semarang (ANTARA News) - Sebanyak 28 atlet Jawa Tengah dari berbagai cabang olahraga gagal tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Kalimantan Timur (Kaltim) pada 6-17 Juli 2008, meskipun mereka berjasil lolos dari babak kualifikasi untuk cabang olahraga masing-masing. Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Konida I Jawa Tengah, Mugio Hartono, di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa dari 516 atlet yang lolos dari babak kualifikasi PON XVII, kemampuan induk organisasi olahraga di Jateng tersebut hanya bisa memberangkatkan sekitar 488 atlet dari 40 cabang olahraga. Tetapi, kata dia, dari jumlah tersebut (488 atlet) itu sifatnya hanya sementara karena ada sebagian cabang olahraga yang tetap memberangkatkan mereka dengan biaya sendiri seperti cabang olahraga voli pantai dan panjat tebing. "Yang jelas dengan melihat peluang mereka di Kaltim, kita hanya mampu memberangkatkan 488 atlet di luar atlet yang berangkat dengan biaya mandiri," katanya. Menurut dia, pengurangan atlet yang berangkat ke PON XVII tersebut ada yang dilakukan oleh pengurus daerah (pengda) yang bersangkutan sebelum pelaksanaan TC sentralisasi maupun pengurangan setelah TC sentralisasi berjalan. Ia menyebutkan, untuk cabang olahraga menembak, atlet yang lolos dari babak kualifikasi PON sebanyak 32 atlet tetapi yang ikut TC sentralisasi hanya 22 atlet, kemudian cabang olahraga renang yang lolos kualifikasi sebanyak 22 atlet tetapi yang mengikuti TC sentralisasi hanya 15 atlet. Sementara itu, cabang olahraga yang mengurangi jumlah atletnya setelah pelaksanaan TC sentralisasi dan melakukan pembicaraan terbuka dengan Konida I Jateng, yaitu voli pantai (lolos delapan atlet yang berangkat enam atlet), atletik (yang lolos 35 atlet yang berangkat 33 atlet), panjat tebing (yang lolos 13 atlet yang berangkat 11 atlet. Kemudian, cabang boling yang lolos enam atlet, tetapi yang berangkat tiga atlet, kemudian loncat indah yang lolos lima atlet, namun yang berangkat hanya empat atlet, katanya. Menyinggung tentang protes dari atlet tiga atlet putra boling yang tidak diberangkatkan, dia mengatakan, pengurus Konida I Jateng sudah melakukan pembicaraan secara terbuka dengan atlet maupun pengda yang bersangkutan dan mereka akhirnya bisa menerima keputusan tersebut. "Kami melihat yang berpeluang meraih medali justru di kelompok putri apalagi mereka aktif mengikuti berbagai turnamen boling di dalam maupun di luar negeri. Sedangkan, untuk putra peluangnya kecil, apalagi mereka lolos ke PON harus memainkan babak play off," katanya. Ia menjelaskan, pada babak kualifikasi tim putra Jateng berada pada peringkat terakhir atau 11 dan itupun harus bertanding di babak play off dengan peringkat ke-12 untuk menentukan satu tim yang berhal lolos pada PON XVII mendatang. Apalagi, kata dia, ketika ditanya program ke depan ternyata mereka tidak bisa menunjukkan dan baru akan dibuat satu bulan sebelum PON XVII berlangsung. "TC sudah sejak tahun 2005, kok` baru membuat program satu bulan menjelang PON. Ketua Umum Pengda Boling, Dewanto juga bisa menerima alasan tersebut," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008