Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN membantah telah melakukan penggantian dua direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) secara mendadak dan menyatakan proses itu sudah dikaji sejak lama. "Sebelumnya Meneg BUMN membentuk tim untuk merestrukturisasi PT MNA dan salah satu keputusannya adalah merombak jajaran direksi," kata Deputi Meneg BUMN Bidang Logistik dan Pariwisata, Harry Susetyo, di Jakarta Jumat. Menurut dia, tim yang telah dibentuk Meneg BUMN beberapa waktu lalu sudah melakukan studi dan kajian yang panjang serta mempelajari permasalahan yang terjadi di BUMN itu. "Tim sudah melihat permasalahan di MNA dan merasa lebih `confident` kalau dua posisi direktur yang vital diisi orang baru," katanya. Sebanyak dua posisi direktur MNA dirombak pada Kamis petang (24/4). Perombakan tersebut justru diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan diri dan daya saing BUMN perintis rute penerbangan tersebut. Posisi direktur yang dirombak adalah direktur niaga yang sebelumnya dijabat Jaka Pujiana, kini digantikan oleh Tharian. Selain itu posisi direktur keuangan yang sebelumnya dijabat oleh Guntur Aradea kemudian digantikan Robby E Q. Perombakan direksi tersebut diharapkan juga dapat mempercepat proses restrukturisasi internal MNA. Meski begitu, ia menekankan, tidak ada masalah apapun dengan jajaran direksi lama sehingga perombakan tersebut merupakan alasan restrukturisasi semata. Tim yang ditunjuk Meneg BUMN tersebut terdiri dari beberapa personal yang datang dari Departemen Keuangan, Kementerian Negara BUMN, dan pengamat eksternal. Dirombak Lagi Harry mengatakan, restrukturisasi organisasi MNA masih terus dimungkinkan untuk dilakukan termasuk untuk posisi-posisi vital lainnya. "Untuk sementara hanya dua itu dulu tapi tidak menutup kemungkinan posisi lain. Sebab pergantian bisa dilakukan secara bertahap," katanya. Menurut dia, posisi yang dinilai amat penting dan berpengaruh saat ini dalam rangka percepatan restrukturisasi MNA adalah direktur niaga dan direktur keuangan. Posisi-posisi lain di bawah direksi juga ada kemungkinan untuk dirombak. "Kita serahkan kepada tim agar mereka melihat dulu apa yang kurang dan perlu diperbaiki di MNA," demikian Harry Susetyo. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008