Nabunturan, Filipina, (ANTARA News)- Para gerilyawan komunis menculik dua tentara di sebuah lokasi tambang emas di Filipina selatan, kata para pejabat polisi dan provinsi, Sabtu. Satu pleton terdiri sekitar 30 pemberontak Tentara Rakyat Baru (NPA) yang ultra kiri memasang penghadang jalan di sebuah jalan jelek menuju daerah tambang Gunung Diwata Jumat pagi. Mereka menghentikan kendaraan-kendaraan dan memeriksa surat-surat pengendara, kata sebuah laporan polisi. Dua sersan angkatan darat diseret dari kendaraan-kendaraan mereka di desa Mabatas, sekitar tiga kilometer dari Gunung Diwata. Nasib mereka tetap tidak diketahui , tambah laporan itu. Para pengendara lainnya tidak cedera dan kemudian diizinkan pergi sementara para gerilyawan meninggalkan daerah itu. Gubernur provinsi Lembah Compostela Arthur Uy mengkonfirmasikan penculikan-penculikan itu tetapi menolak memberikan komentar lebih jauh. NPA yang memiliki 5.000 anggota melakukan pemberontakan Maois selama 39 tahun dan mempertahankan keberadaan mereka di wilayah penghasil emas di sekitar kota Monkayo, demikian AFP. Mereka memeras uang dari para penambang emas berskala kecil untuk membiayai pemberontakan dan kadang-kadang merusak tambang dan peralatan pengolah terhadap mereka yang menolak memberikan uang , kata pihak berwenang. (*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008