Blitar (ANTARA News) - Menpora Adhyaksa Dault bersama sejumlah artis ibukota mengunjungi rumah tempat tinggal Presiden RI pertama Soekarno semasa kecil, di Blitar, Jatim, Sabtu, sebagai rangkaian upaya menggalang dana untuk membeli rumah yang dikabarkan akan dijual oleh ahli warisnya. "Sebagai anak bangsa saya panas karena diberitakan rumah tersebut akan dibeli oleh investor dari Malaysia. Saya ke sini juga ingin mendengar keterangan apa yang terjadi sebenarnya," kata Adhyaksa, saat diterima Walikota Blitar, Djarot Saiful Hidayat. Artis yang turut serta dalam rombongan tersebut antara lain Ine Febriyanti, Eksanti, Yati Octavia, Pong Harjatmo dan Erna Lybi. Selain mengunjungi rumah yang pernah ditinggali Bung Karno hingga usia 12 tahun, mereka juga berziarah ke makam Bung Karno. Namun, Adhyaksa mengatakan, sebagai menteri dia akan melaporkan dulu rencana penggalangan dana tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mendengarkan arahan serta perlunya koordinasi dengan instansi lainnya. "Kami tidak ada hubungan biologis (dengan Soekarno). Tapi sebagai anak bangsa kami merasa berkewajiban menyelamtakannya," kata Adhyaksa yang tanggal lahirnya 7 Juni atau berselang satu hari dengan tanggal lahir Soekarno pada 6 Juni. Adhyaksa yakin akan banyak yang peduli dengan upaya untuk menyelamatkan sejarah tersebut. Jika dana terkumpul, katanya, dan rumah tersebut berhasil dibeli maka akan diserahkan kepada pemerintah sebagai warisan kepada anak cucu agar tidak melupakan sejarah. "Seperti kata Bung Karno, Jas Merah, jangan lupakan sejarah," katanya. Adhyaksa mengatakan, rumah masa kecil Bung Karno yang sekarang disebut dengan Istana Gebang tersebut perlu diselamatkan, apalagi jika ada rencana investor dari luar negeri yang ingin membelinya. Namun, katanya, rumah itu juga harus dijual dengan harga wajar. Sementara itu Erna yang mewakili artis mengharapkan akan banyak artis yang berpartisipasi. Ia mengharapkan peran serta para artis tersebut dapat memberikan sumbangsih untuk meningkatkan semangat nasionalisme masyarakat. Ahli Waris Rumah yang berdiri di lahan 1,4 hetare tersebut berisi benda-benda sejarah peninggalan Bung Karno semasa kecil. Di kamar Bung Karno masih ada tempat tidur beserta lemari, meja dan kursi yang digunakan Soekarno kecil. Sementara di ruang depan dan tengah selain diisi oleh meja, kursi dan lemari, juga dihiasi oleh foto-foto dan lukisan-lukisan Bung Karno. Menurut pemberitaan rumah tersebut akan dijual dengan harga Rp50 miliar. Sementara itu Walikota Blitar mengatakan, orangtua Soekarno mempunyai dua anak yakni Soekarno dan Sukarmin Wardoyo atau Bu Wardoyo (kakak Soekarno). Namun pada tahun 1962, Bung Karno membuat pernyataan bahwa seluruh miliknya diserahkan kepada Bu Wardoyo. Sehingga, katanya, rumah tersebut tidak bisa diwarisi kepada keluarga Bung Karno.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008