Jakarta (ANTARA News) - Produk perikanan Indonesia sangat diminati di Eropa, terbukti hanya dalam tiga hari pelaksanaan European Seafood Expo (ESE) di Brussel, Belgia, dari 22 hingga 24 April 2008, komitmen transaksi telah mencapai lebih dari sembilan juta dolar AS atau Rp82,8 miliar. "Dari pantauan kita, ada komitmen transaksi lebih dari sembilan juta dolar AS dari delapan perusahaan perikanan yang membuka gerai. Itu tidak termasuk transaksi dari enam perusahaan Indonesia lain yang tidak membuka gerai," kata Direktur Pemasaran Luar Negeri Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), Saut P Hutagalung, di Jakarta, Senin. Dikatakannya beberapa produk perikanan yang diminta pasar Eropa antara lain steak tuna, fillet kakap, fillet kerapu, udang beku, cumi-cumi, udang olahan siap saji, dan beberapa produk kalengan seperti daging kepiting, kerang, dan udang. Adapun delapan perusahaan perikanan yang ikut dalam ESE di Brussel adalah PT Indomaguro Tunas Unggul, PT Wirontonon Baru, PT Central Windu Sejati, PT Rex Canning, PT Multi Monodon, PT Alter Trade Indonesia, PT Dharma Samudera, dan PT Matsumaya Seafood. Untuk menindaklanjuti hasil dari ESE tersebut, Saut mengatakan, rencananya beberapa importir dari Uni Eropa dan Rusia, antara lain Kemdi BV dari Belanda, Esro Grup dari Perancis, CBI dari Belanda, dan Oosterhof Bv dari Belanda, akan berkunjung ke Indonesia pada bulan Mei dan Juni 2008. Menurut dia, partisipasi Indonesia di ESE sangat penting. Selain karena ESE merupakan pameran khusus produk perikanan terbesar di Eropa juga karena Uni Eropa adalah salah satu pasar utama hasil perikanan Indonesia. "Nilai ekspor hasil perikanan Indonesia ke Uni Eropa sekitar 350 juta AS dolar per tahun," ujar dia. Lebih lanjut dia mengatakan ESE boleh dikatakan sebagai barometer dan "benchmarking" pasar ekspor produk perikanan dunia. Selain pemasaran produk perikanan, di ESE juga dapat diikuti pameran perkembangan produk teknologi handling, pemrosesan, pemaketan, standarisasi, dan sertitifikasi, terkait produk perikanan. (*)

Copyright © ANTARA 2008