Jakarta (ANTARA News) - PT Indosat Mega Media (IM2) menargetkan pelanggan internet pita lebar berkecepatan tinggi (broadband internet) bertambah menjadi 200.000 pada tahun 2008, dari saat ini sekitar 38.000 pelanggan. "Dengan penambahan pembangunan infrastruktur dan kualitas layanan yang ditingkatkan, optimis 200.000 dari potensi jumlah pelanggan secara nasional 500.000 dapat kita raih," kata Presiden Direktur IM2, Indar Atmanto, di Jakarta, Senin. Ia menjelaskan, seiring berkembangnya teknologi dan penurunan harga "bandwidth" jumlah pelanggan internet akan semakin bertamah. Internet broadband memungkinkan pelanggan dapat mengakses internet berteknologi High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) dengan kecepatan hingga 3.6 Megabite per detik (Mbps). Dijelaskan, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 27 juta, dan hanya 10 persen di antaranya atau sekitar 2,7 orang yang berlangganan. "Internet broadband akan mencapai titik layanan massal dalam tiga tahun ke depan, seiring makin rendahnya harga bandwith, perangkat teknologi semakin murah dan tersedia banyak di pasar, serta regulasi yang mendukung industri layanan internet," tegasnya. Saat ini, biaya sewa jaringan masih relatif mahal, produk komputer pribadi (PC), komputer jinjing dan telepon seluler yang dapat mengaplikasi internet masih tergolong mahal. "Namun, dengan perkembangan teknologi yang pesat diperkirakan dalam dua hingga tiga tahun layanan internet terutama nirkabel menjadi murah mengikuti penurunan perangkat teknologi," ujarnya. Menurut Indar, untuk mempercepat perluasan layanan, IM2 mengeluarkan paket berlangganan prabayar dengan metoda isi ulang, selain juga menyediakan paket pascabayar. Untuk mengaktifkan internet prabayar, konsumen terlebih dahulu membeli "starter pack" yang berisikan Universal Subscriber Identity Module (USIM), voucher perdana senilai Rp150.000 dengan kuota pemakaian sebesar 160 Megabita. Jika pemakaian melebihi kuota, pelanggan hanya dikenakan sebesar Rp0,6 per Kilobita. Selain di Jabotabek, IM2 juga memperluas layanan seperti ke Surabaya, Denpasar. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008