Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Perbendaharaan Depkeu Herry Purnomo mengatakan, kinerja penyerapan anggaran belanja barang dan modal pemerintah naik hampir dua kali lipat dari lima persen atau Rp8,23 triliun menjadi 8-10 persen hanya dalam periode tiga pekan sejak akhir Maret hingga 23 April 2008. Belanja barang dan modal masih seret. Tapi itu masih lebih bagus dibanding realisasi belanja yang sama pada bulan Maret sebelumnya, ujar Herry di Jakarta, Rabu. Herry mengatakan, realisasi untuk kategori belanja barang naik menjadi 10 persen, sedangkan realisasi belanja modal kementerian/lembaga pemerintah telah mencapai 8-9 persen. Meskipun APBN P telah disepakati sejak 10 April 2008, Herry mengakui, pihaknya masih menggunakan APBN 2008 dalam menghitung persentase tersebut karena pagu anggaran kementerian atau lembaga (K/L) setelah pemotongan 10% pada APBN Perubahan 2008 belum berjalan.Adapun total belanja K/L pada APBN 2008 sebesar Rp311,94 triliun dan menyusut menjadi Rp290,02 triliun setelah revisi. Dia memperkirakan, kelambanan penyerapan dikarenakan adanya hambatan teknis pada masing-masing kementerian lembaga, selain kecenderungan rendahnya penyerapan anggaran belanja pemerintah pusat pada triwulan pertama. Sepertinya kalau kita lihat, tendensinya tetap seperti biasa, sehingga perlakuan dari realisasinya sama seperti tahun-tahun lalu. Kalau di triwulan pertama kan selalu rendah, tambah dia. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008