Batam (ANTARA News) - Beberapa anggota DPRD Batam mengancam memblokir aliran gas pada pipa gas Conoco Phillips ke Singapura bila Perusahaan Gas Negara (PGN) tidak menormalkan pasokan gas ke Batam. "Kami akan ajak masyarakat dan pemerintah memblokir gas ke Singapura," kata Ketua Komisi I DPRD Batam Ruslan Kasbulatov saat dengar pendapat dengan PGN dan PLN di Batam, Senin. Pasokan gas yang didistribusikan PGN ke Batam berkurang akibat permintaan gas Singapura bertambah. Ruslan mengatakan, sebagai perusahaan negara seharusnya PGN memprioritaskan kepentingan Batam ketimbang Singapura. "Nasionalisme PGN dipertanyakan," katanya. Seharusnya, lanjut Ruslan, karena pipa gas ke Singapura melalui Batam, maka pasokan negara jiran itu terganggu juga. Senada dengan Ruslan, anggota Komisi III Danir Tan mengatakan pemerintah kota harus tegas kepada PGN, karena pipa melalui Batam. "Pemerintah bisa blokir," katanya. Di tempat yang sama, Sahat Sianturi mengatakan Batam "kelaparan" gas, padahal bahan bakar itu didistribusikan lewat Batam. Anggota DPRD Batam AA Soni juga meminta PGN mengutamakan pasokan gas ke Batam, ketimbang Singapura karena ada banyak investor yang membutuhkan bahan bakar itu. Direktur Perusahaan PGN Bambang B mengakui harga jual gas ke Singapura lebih mahal daripada ke Batam. Sementara itu, Ketua Otorita Batam mengatakan citra Batam sebagai Kawasan Industri memburuk akibat berkurangnya pasokan gas, untuk pembangkit listrik. "Jangankan bersaing dengan kawasan industri, mempertahankan saja sulit," katanya. Ia mengatakan banyak investor yang mengeluhkan listrik sering padam karena pasokan gas berkurang.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008