Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono mengatakan, pemerintah akan segera menaikkan harga BBM bersubsidi secara terbatas dengan memberikan kompensasi cukup besar kepada masyarakat bergolongan ekonomi lemah. Dalam jumpa pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, ia juga mengatakan, pemerintah akan menghemat secara total konsumsi BBM dan listrik. Upaya penghematan yang dilakukan antara lain melalui konversi energi, penghitungan tarif listrik dengan disinsentif dan pengaturan penggunaan listrik di kantor-kantor. Penghematan BBM, lanjutnya, dilakukan dengan menggunakan kartu pintar (smart card) untuk membatasi premium dan solar bersubsidi yang akan diuji coba di beberapa daerah dan kartu kendali buat membatasi minyak tanah bersubsidi. Selain itu, pemerintah juga terus melalukan program penghematan belanja negara yang sudah diputuskan APBN Perubahan 2008. Mengenai pemberian kompensasi bagi masyarakat miskin, menurut Boediono, masih dibahas mekanisme dan besaran bantuan yang diberikan. Soal waktu pengumuman kenaikan harga BBM, ia mengatakan, belum bisa memberikan kepastiannya. Selain itu, ia juga belum bisa memberi besaran kenaikan harga BBM, karena pemerintah masih melakukan perhitungan dan menyelesaikan persoalan teknisnya. "Namun, besarannya masih dalam jangkauan yang bisa ditanggung masyarakat dan akan dibarengi dengan pemberian kompensasi," katanya. Dalam jumpa pers itu, Boediono didampingi Menkeu Sri Mulyani, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, dan Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008