Semarang (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jawa Tengah mengingatkan kepada para nelayan terutama nelayan dengan menggunakan perahu kecil agar berhati-hati terhadap kemungkinan tingginya ombak yang mencapai 2-3 meter. Kepala BMG Jateng Chaeran di Semarang, Sabtu, mengatakan saat ini masih terjadi pertemuan antara dua massa udara dari Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia di laut Jawa. Kecepatan angin di laut Jawa, lanjut Chaeran, masih cukup tinggi berkisar antara 15 - 20 knot. Sedang untuk ombak di lautan diperkirakan ketinggiannya mencapai 2-3 meter. "Daripada nantinya fatal, baiknya para nelayan mulai pantura barat sampai timur agar waspada," katanya. Chaeran mengatakan, sebaiknya nelayan perahu kecil atau sampan di sepanjang pantura mulai Brebes hingga Rembang tidak melaut terlebih dahulu. Sedang untuk perahu menengah bisa melaut asalkan tidak melebihi 3 mil dari bibir pantai. Ia mengkhawatirkan, jika melebihi batas maksimal tersebut (3 mil dari bibir pantai. red) nelayan perahu sedang akan tergulung ombak laut. Meskipun begitu, para nelayan perahu atau kapal besar diharapkan tetap berrhati-hati. "Selain ombak besar, angin besar mulai sore hingga malam hari juga kerap terjadi di laut Jawa," katanya. Hingga akhir Februari mendatang, tambah Chaeran, cuaca di seluruh kabupaten/kota se-Jateng diperkirakan terus berawan dan hujan. Umumnya, pada pagi awannya sebagian, tetapi kalau malam hari seluruh Jateng tertutup awan tebal. Curah hujan yang turun masih cukup tinggi berkisar antara 500 - 600 mm/bulan. Sifat hujan cenderung bersifat lokal dan diperkirakan akan sering turun pada siang hingga malam hari. Namun hujan yang turun pada Bulan Februari kadang-kadang disertai petir dan angin kencang. "Berbagai pihak terkait mewaspadai cuaca ini. Pohon-pohon yang rawan tumbang misalnya harus segera dipotong atau dirampingkan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009