Banda Aceh (ANTARA News) - Badan PBB yang menangani masalah anak (Unicef) telah membangun ratusan Sekolah Dasar (SD) yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias. "Sebanyak 102 unit sekolah sudah selesai dibangun dari komitmen Unicef sebanyak 346 unit," kata Kepala Kantor Unicef Banda Aceh, Ingrid Kolb Hindarmanto di Banda Aceh, Senin. Ingrid mengatakan, Unicef menjalankan programnya di Aceh dan Nias selama lima tahun sejak 2005-2010 sehingga Unicef masih mempunyai waktu untuk membangun sisa sekolah yang belum selesai. Bangunan sekolah yang dibangun Unicef memiliki sistem tahan gempa, karena menggunakan material yang baik dan perencanaan struktur yang ramah anak yang diperkirakan mampu bertahan minimal 30 tahun. Untuk membangun satu unit sekolah Unicef mengalokasikan biaya sebesar 250 ribu dolar Amerika Serikat sehingga dibutuhkan dana sebesar 86,5 juta dolar AS untuk membangun seluruh komitmen Unicef. Selain membangun sekolah, Unicef juga berkomitmen membangun Posyandu Plus yang di dalamnya terdapat Polindes, rumah tinggal bidan dan taman bermain Namun dari seluruh komitmen tersebut baru 10 unit Posyandu Plus yang selesai dibangun sementara 76 unit sedang tahap pembangunan dan sisanya masih proses tender dan seleksi kontraktor. Menurut Ingrid, pencapaian pembangunan Posyandu Plus yang masih minim tersebut disebabkan berbagai permasalahan seperti terkait masalah tanah. "Lebih mudah membangun sekolah dibandingkan Posyandu karena letaknya yang terpencil, sulitnya mencari kontraktor dan masalah tanah sedangkan sekolah kita bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008