Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN melantik direksi Perum Pegadaian termasuk Direktur Utamanya Chandra Purnama, di Gedung Kementerian Negara BUMN Jalan Merdeka Selatan 13 Jakarta Pusat, Selasa. Jajaran direksi yang dilantik adalah Chandra Pernama sebagai Direktur Utama Pegadaian, Direktur Keuangan Budiyanto, Direktur Pengembangan Usaha Wasis Djuhar, Direktur Operasi Moch. Edy Prayitno, dan Direktur Umum dan SDM Sumanto Hadi. Sementara itu, Dewan Pengawas Pegadaian bertambah anggota barunya dua orang dan seorang jajaran dewan pengawas mengundurkan diri yaitu Prof. Gunawan. Jajaran dewan pengawas yang baru yaitu Ketua Suhadi Hadiwijoyo dan anggotanya Siswo Suyanto, Harry Z. Soeratin, Bambang Prayitno, Raksaka Mahi, dan Ketut Setyon. Deputi Meneg BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan, Parikesit Suprapto, mengatakan, pihaknya berharap dengan dilantiknya manajemen baru tersebut usaha Pegadaian semakin baik dan kompetitif. "Kita juga sudah pisahkan direktur pengembangan dan direktur operasi yang semula menjadi satu untuk mengantisipasi persaingan usaha gadai swasta," katanya. Ia mengatakan, segera terbitnya UU Usaha Gadai akan semakin memungkinkan pihak swasta melakukan usaha gadai atau core bisnis serupa dengan Pegadaian. "Mau tidak mau akan masuk kompetitor sehingga Pegadaian harus semakin kuat," katanya. Chandra Purnama yang juga mantan pejabat PT Bank Negara Indonesia (BNI) itu terpilih menjadi Direktur Utama Pegadaian setelah menjalani proses "fit and proper test" yang rampung pada Sabtu (26/4) lalu. Sebelumnya pada pekan lalu, Meneg BUMN, Sofyan Djalil, secara marathon melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap delapan kandidat calon untuk menduduki jajaran direksi Pegadaian. Direksi Pegadaian sebelumnya termasuk posisi direktur utamanya telah habis masa jabatannya dan demi undang-undang harus dipilih dirut baru karena dirut lama telah menduduki posisi yang sama selama dua periode. Posisi direktur utama pada manajemen sebelumnya dijabat oleh Deddy Kusdedy dan Sjafril Ruslim sebagai direktur umum. Pegadaian ditetapkan sebagai BUMN dengan tingkat kesehatan sangat sehat sejak 2003 hingga pada prognosa 2007. BUMN jada gadai itu pada 2007 (prognosa) mendapatkan laba bersih Rp426,9 miliar dengan total pendapatan mencapai Rp2,2 triliun. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008