Tokyo, (ANTARA News) - Presiden China Hu Jintao memastikan negaranya akan kembali menyumbangkan sepasang panda raksasa, hewan langka di dunia yang hanya berada China, kepada kebun binatang Jepang, menyusul kematian Ling Ling pada akhir April lalu. Hal itu disampaikan Presiden Hu kepada PM Jepang Yasuo Fukuda, dalam acara makan malam informal yang khusus diselenggarakan untuk menjamu Presiden Hu, demikian laporan media masa Jepang di Tokyo, Rabu. Pemberian panda tersebut dikemukakan oleh pejabat Departemen Luar Negeri, seusai jamuan makan malam di sebuah restoran China, yang pemiliknya dikenal memiliki hubungan dengan tokoh revolusioner China, Sun Yat Sen. Presiden Hu berada di Jepang selama lima hari, dan merupakan kunjungan pertama kalinya presiden Negeri Tirai Bambu itu, setelah 10 tahun lamanya presiden China absen mengunjungi Tokyo, menyusul ketegangan politik yang terjadi diantara keduanya. Diplomasi panda kembali digunakan pemerintah China, setelah tahun 1992 memberikan panda raksasa Ling Ling kepada Kebun Binatang Ueno, di Tokyo. Sepasang panda tersebut diberikan ke Jepang menyusul kematian Ling Ling pada 30 April lalu akibat usia tua. Ling Ling meninggal pada usia 22 tahun (setara 70 tahun usia manusia). Panda itu mati segera setelah kebun binatang menghentikan pertunjukannya pada Selasa (29/4), karena Ling Ling mengalami penurunan fungsi jantung dan ginjal akibat usia tua sehingga harus menjalani perawatan intensif, Ling Ling, yang dilahirkan di kebun binatang Beijing, China pada 1985, adalah satu-satunya panda raksasa di Jepang yang dimiliki Jepang. Dia diberikan sebagai pertukaran dengan panda kelahiran Jepang untuk memperingati 20 tahun normalisasi hubungan kedua negara. Jepang memiliki delapan panda raksasa yang lain, seluruhnya merupakan pinjaman dari China untuk penelitian dan tujuan pembiakan. Diplomasi panda China telah melakukan diplomasi panda dengan Jepang dan mendonasikan empat panda raksasa, termasuk dua ekor panda sejak 1972. Namun kebun binatang Tokyo gagal untuk mengawinkan Ling Ling dengan tiga ekor panda yang lain. Ling Ling pun tinggal sendiri sejak 2005, setelah dua panda yang lain mati dan seekor panda yang didatangkan dari Meksiko, dipulangkan. Selain Jepang, negara lain juga menerima panda dalam sebuah aksi diplomasi tingkat tinggi. Pemberian panda, mendapat kecaman dari kalangan aktivis dan menuduh China menggunakan "diplomasi panda" untuk mendorong agenda politiknya dan menarik uang sewa yang sangat tinggi dari negara penyewa. China dikabarkan telah berhenti memberikan panda ke luar negeri sejak tahun 2007 dan hanya akan meminjamkan mereka untuk pembiakan dan penelitian biologi. Panda raksasa, adalah salah satu spesies yang terancam punah di dunia, hanya ditemukan di alam liar di China, dimana diperkirakan 1.600 panda hidup di cagar alam tempat tinggal asli mereka yang berupa gunung-gunung dan hutan bambu.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008