Madrid (ANTARA News/kyodo/afp) - Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Haruhiko Kuroda mengumumkan bahwa institusi pemberi pinjaman yang berkedudukan di Manila itu akan memberikan bantuan sebesar 500 juta dolar berupa pendanaan darurat kepada negara-negara berkembang guna membantu mengatasi melonjaknya harga pangan. Pmpinan ADB mengemukakan hal itu seusai mengadakan pertemuan tahunan dua hari di Madrid, di tengah-tengah seruan dari negara-negara berkembang untuk membantu berkaitan dengan melonjaknya harga-harga pangan. Melonjaknya harga bahan pangan akan mengembalikan jutaan penduduk Asia kembali ke jurang kemiskinan dan dapat memicu ketegangan sosial, demikian peringatan para pemimpin regional Asia pada pertemuan tahunan ADB di Madrid. "Lonjakan terakhir pada harga beras akan memukul negara-negara Asia dengan keras. Yang paling terpukul adalah kelompok termiskin dari populasi, termasuk penduduk daerah pedesaan," kata Menkeu Jepang, Fukushiro Nukaga, pada Senin pagi WIB atau Minggu waktu setempat. "Hal itu akan berakibat negatif pada hidup dan nutrisi mereka. Situasi seperti itu bisa mengarah pada ketidakpercayaan dan ketegangan sosial, sehingga dibutuhkan jaring pengaman untuk menyelesaikan kebutuhan mendesak penduduk miskin," tambahnya Harga patokan beras varietas Thailand, yang menjadi acuan di Asia, berada pada 1.000 dolar AS per ton, naik tiga kali lipat dari tahun lalu. Harga daging juga naik 60 persen di Bangladesh pada tahun anggaran lalu yang berakhir Maret kemarin, naik 45 persen di Kamboja, dan 30 persen di Filipina. Kenaikan harga pangan global telah memicu terjadinya kerusuhan di Mesir dan Haiti, sejumlah protes di banyak negara, serta pelarangan ekspor bahan pangan di Brasil, Vietnam, India dan Mesir. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008