Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari memuji perkembangan proses perdamaian di Aceh yang berlangsung sesuai kesepakatan damai yang dtandatangani Pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka di Helsinski pada 2005. Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa dalam keterangan pers di Kantor Kepresidenan Jakarta, setelah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Martti Ahtisaari mengatakan, mantan Presiden Finlandia itu merasa senang atas perkembangan yang berlangsung di Aceh saat ini. "Tadi dalam pertemuan dengan Presiden, Martti juga menyampaikan bahwa proses yang berlangsung di Aceh saat ini berlangsung sesuai dengan nota kesepakatan yang ditandatangani," kata Hatta. Ia menambahkan, Martti pun terkesan dengan sistem pendidikan link and match di Aceh yang menjadikan pendidikan dan lapangan pekerjaan saling membutuhkan. "Sementara itu Presiden mengatakan proses perdamaian di Aceh berjalan dengan baik," katanya. Proses perdamaian di Aceh dipandang berjalan dengan baik karena pascakonflik, para mantan anggota GAM dapat bekerja di sejumlah sektor pembangunan. Martti Ahtisaari yang saat ini mengetuai lembaga Crisis Management Initiative and Interpeace Peace Building, datang ke Indonesia untuk melihat proses perdamaian di Aceh dan juga menghadiri seminar tentang perdamaian. Martti Ahtisaari bertemu dengan Presiden Yudhoyono didampingi sejumlah staf dari organisasi tersebut dan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Antti Koistinen. Sementara itu Kepala Negara didampingi oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensesneg Hatta Radjasa, Seskab Sudi Silalahi, Mendagri Mardiyanto dan Mendiknas Bambang Sudibyo dan Menkum dan ham Andi Mattalata. Sebelumnya, Institute Perdamaian Indonesia (IPI) menyelenggarakan Seminar Perdamaian yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Presiden Finlandia Marti Ahtisaari dan mantan Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Malik Mahmud. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008