Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan pengembang teknologi informasi dari Amerika, Microsoft, menawarkan bantuan piranti lunak gratis untuk digunakan di sekolah-sekolah di Indonesia. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengemukakan hal itu dalam konferensi pers yang dilakukan setelah dia mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan Pimpinan Microsoft William (Bill) H Gates di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis Sore. Aburizal mengatakan bantuan yang nantinya diberikan untuk laboratorium komputer di sekolah-sekolah itu diharapkan dapat meningkatkan keterjangkauan siswa terhadap teknologi informasi. "Salah satu tema pembicaraan Presiden dengan Microsoft adalah kemungkinan bantuan `software` (piranti lunak) gratis bagi sekolah di Indonesia supaya akses terhadap teknologi informasi bisa meningkat," katanya. Ia mengatakan, kedua belah pihak sepakat program bantuan piranti lunak gratis itu kemungkinan bisa direalisasikan tahun 2009 mendatang. Ia menambahkan, jumlah kebutuhan komputer minimal untuk sebuah laboratorium komputer di setiap sekolah rata-rata adalah 20 unit komputer. Lebih lanjut Mendiknas menjelaskan pula bahwa sebenarnya sejak tahun 2003 pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Microsoft dalam program peningkatan keahlian teknologi informasi untuk guru. "Selanjutnya, jumlahnya akan kita perbesar, terlebih kontrak kerja sama akan berakhir dalam waktu dekat. Selama ini guru yang ikut program tersebut baru 180 ribu orang sementara Indonesia punya 2,7 juta guru," katanya. Ia menjelaskan pula, saat ini terdapat pusat pembelajaran teknologi informasi yang digagas Microsoft di empat universitas yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Peringkat Pembajakan Dalam Konferensi persen tersebut, Aburizal juga mengatakan bahwa pada pertemuan tersebut dibicarakan pula tentang upaya pemerintah Indonesia untuk menekan penggunaan piranti lunak bajakan. Menurut dia, pemerintah sudah memulai upaya itu di departemen dan lembaga pemerintah dan upaya itu telah membuahkan hasil. "Tindakan pemerintah itu sudah membuahkan hasil yakni keluarnya Indonesia dari `priority watch list country` (daftar negara yang prioritas dipantau) ke kelompok `watch list country` (daftar negara yang dipantau) untuk pembajakan karya cipta intelektual," kata Ical. Senada dengan Aburizal, Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke departamen supaya tidak lagi menggunakan piranti lunak bajakan dan secara berkala melakukan pemeriksaan. Upaya itu hingga kini masih berlangsung. Bill Gates bertemu dengan Presiden sekitar satu jam, sejak pukul 16.00 WIB-17.00 WIB. Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan itu adalah Aburizal, Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman, Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo dan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Selain bertemu Presiden, selama di Indonesia, Bill Gates juga akan menyampaikan ceramah di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (9/5).(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008