Jakarta (ANTARA) - Memperingati HUT ke-74 Republik Indonesia, pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menghadirkan festival lampu hias bertajuk Festival of Light di Taman Selatan dan Taman Barat kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

“Festival lampu ini selain untuk menghias wilayah selatan di Monas Week 2019, juga terkait peringatan HUT ke-74 RI,“ kata Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi Sutanto Suhodo saat dihubungi ANTARA, Minggu

Sutanto mengatakan festival lampu ini bertujuan menumbuhkan apresiasi masyarakat Jakarta pada taman kota yang berada di Kawasan Monas.

Penyelenggaraan Festival of Light yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Monas alias Monas Week ini akan berlangsung pada 15-23 Agustus 2019. Festival terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Pameran dilaksanakan setiap hari, kecuali hari Senin, mulai pukul 18.30-22.00 WIB.

Sedangkan untuk permainan lampu laser yang diiringi musik akan digelar tiga sesi dengan durasi 25 menit. Jadwal pertunjukan pada sesi pertama dimulai pukul 18.30-18.55 WIB, sesi kedua mulai 20.00-20.25 WIB, dan sesi ketiga 21.00-21.25 WIB.

Juga baca: Hari Minggu ini ada festival bakmi hingga cahaya

Juga baca: Ada bazaar buku hingga festival cahaya hari ini

Juga baca: Ratusan orang kunjungi Festival of Light di Monas

"Mudah mudahan dengan festival lampu hias ini lebih banyak lagi wisatawan. Tidak hanya siang, tapi juga di malam hari," kata Sutanto.

Festival lampu hias ini menghadirkan puluhan lampu beraneka bentuk. Salah satunya bentuk kapal laut, sosok Pangeran Jayakarta, Jenderal Sudirman, burung elang, bunga-bunga, dan bahkan miniatur Rumah Proklamasi yang lengkap dengan sosok Ir Soekarno dan Mohammad Hatta saat membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan.

Beberapa model lampu-lampu hias warna-warni menyala menghiasi lorong-lorong, sehingga menarik banyak pengunjung untuk berswafoto.

Sutanto berharap warga yang hadir di kawasan Pekan Monas pada malam hari tidak sekadar menikmati suasana festival lampu hias saja, namun juga belajar mengenal sejarah-sejarah Indonesia. Inilah yang ingin dipesankan dengan beberapa lampu hias yang memiliki bentuk ikon sejarah tersebut.

Ia juga berharap festival lampu ini mampu mendongkrak wisatawan ke kawasan Monas pada malam hari. Sebab dengan memberi pemaknaan sejarah pada lampu hias ini, pengunjung yang tidak bisa mengunjungi Museum Monas pada malam hari bisa mendapatlan sejarah dari festival lampu hias di taman Monas selatan.

 

Pewarta: Galih Pradipta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019