Beijing (ANTARA News) - Wabah menular penyakit tangan-kaki-mulut (HFMD) terus meningkat di Cina dan hingga kini telah menyerang 24.934 anak, sebanyak 32 anak diantaranya meninggal dunia. "Seorang anak perempuan berusia delapan bulan meninggal akibat penyakit di Distrik Panyu, Guangzhou, Provinsi Guangdong, walaupun telah menjalani perawatan darurat," demikian pihak kesehatan setempat seperti dikutip Xinhua, di Beijing, Sabtu. Di Wilayah Otonomi Guzngxi, Cina selatan, seorang anak laki-laki berusia satu tahun dan seorang berusia setengah tahun di wilayah pedesaan Kota Liuzhou, meninggal pada Kamis. Anak-anak tersebut gejalanya dimulai dengan batuk dan demam pada beberapa hari sebelumnya. Orang tua mereka tidak mengirimkan ke rumah sakit hingga tiga hari, dan selanjutnya kondisi anak bertambah parah hingga koma dan akhirnya meninggal. Korban terakhir penyakit itu yang menyebabkan kematian terjadi di dua kasus di Guangxi, dengan jumlah total terbaru yang tertular mencapai 636 anak-anak. "Kebanyakan para penderita tidak tertular EV71, dan jumlah yang tertular kasus baru telah mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir," kata Dong Boqing, Direktur Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit Guangxi. Hanya sembilan dari 74 contoh darah yang dikirim oleh biro kesehatan lokal yang dikonfirmasi positif EV71, kata Dong mengutip hasil pengujian klinis. Sementara dua anak-anak lainnya yang meninggal karena EV71, yang disebabkan oleh HFMD, terdapat di Provinsi Hainan. Tidak ada informasi lebih jauh mengenai kondisi anak-anak tersebut. Menurut jumlah terakhir dari departemen kesehatan provinsi, terdapat 180 kasus HFMD yang dilaporkan pada Kamis, yang lima kasus diantaranya dikonfirmasi tertular EV71. Dari seluruh korban yang meninggal di Cina, sebanyak 22 orang diantaranya ditemui di Proivinsi Anhui.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008