Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono menyatakan anggaran negara dengan jumlah mencapai triliunan rupiah dapat dihemat dari pengadaan barang dan jasa pemerintah setiap tahunnya. "Yang dikeluarkan setiap tahun untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah itu mencapai ratusan triliun, kalau satu persen saja bisa dihemat akan mencapai sekian triliun. Itu dapat kita arahkan untuk yang lebih baik," kata Boediono. Ia mengemukakan hal itu usai menyaksikan pelantikan pejabat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) oleh Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Gedung Bappenas Jakarta, Selasa. Ketika ditanya angka pasti anggaran yang dapat dihemat dari pengadaan barang/jasa, Boediono menyatakan tidak tahu angka pastinya. "Tapi intinya ada anggaran yang dikeluarkan dengan jumlah ratusan triliun rupiah untuk pengadaan barang/jasa yang bisa dihemat," kata Boediono yang juga mantan Kepala Bappenas itu. Di tempat yang sama Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, LKPP akan berperan besar dalam upaya efisiensi anggaran negara, terutama dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. "Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menengarai setiap tahun terjadi inefisiensi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah sekitar 30 hingga 40 persen," kata Paskah. Menko Perekonomian Baru Menjawab pertanyaan tentang harapannya terhadap Menko Perekonomian yang baru, Boediono menjawab dirinya berharap semua akan berjalan dengan baik. "Harapan saya, tahun ini sampai dengan akhir masa bakti kabinet, mudah-mudahan berjalan dengan baik," katanya. Boediono yang sudah terpilih menjadi Gubernur BI melalui proses fit and proper test di DPR akan segera menggantikan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah yang akan berakhir 17 Mei 2008. Ketika ditanya siapa yang akan menggantikannya, Boediono mengatakan tidak tahu. "Itu hak prerogatif presiden, saya tidak ada komentar," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008