Jakarta (ANTARA) - Ajax mengakhiri pertandingannya dengan 10 pemain pada Selasa (Rabu WIB), tetapi mereka semakin dekat ke babak grup Liga Champions setelah memetik hasil imbang 0-0 atas APOEL di Nicosia dalam pertandingan leg pertama babak playoff.

Meski pertandingan itu berakhir tanpa gol tetapi penuh dengan insiden.

Ajax, juara kompetisi empat kali dan semifinalis musim lalu, mendominasi penguasaan bola dan menciptakan serangkaian situasi yang menjanjikan gol.

Namun serangan tuan rumah yang tajam dimotori pemain asal Yordania berusia 22 tahun, Musa Suleiman, juga menunjukkan beberapa ancaman serius dan menciptakan peluang berbahaya.

Ajax diberondong serangkaian tendangan bebas di babak kedua dan Noussair Mazraoui harus membayar harga mahal ketika melanggar Uros Matic hingga keluar kartu kuning kedua pada 10 menit menjelang akhir laga.

Striker veteran Klass Jan Huntelaar, yang dimainkan pada 12 menit tersisa, memiliki peluang cantik untuk memenangkan pertandingan di waktu tambahan, tetapi sontekan lemah pemain berusia 36 tahun itu masih bisa dihalau kiper.

"Kami melepas bola terlalu mudah dan kami harus memperbaiki penampilan pada minggu depan," kata penyerang Ajax Dusan Tadic. "Saya mengharapkan kompaknya zona pertahanan yang sama dari APOEL di pertandingan kedua. Kami harus bermain lebih baik."

Sementara Ajax kecewa dengan hasil imbang, Nicholas Ioannou, kapten APOEL, merasa senang dengan peluang timnya.

"Kami bermain sangat baik," katanya. "Kami bertahan dengan sangat baik dan memiliki peluang bagus untuk mencetak gol. Kami masih percaya kami bisa lolos."

Sementara itu hanya tercipta satu gol dari tiga pertandingan malam itu, namun gol itu sudah cukup untuk memberi Slavia Prague kemenangan 1-0 di Cluj.

Nicolae Stanciu mengeksekusi sepak pojok menit ke-28 mengarah ke Lukas Masopust yang berada di luar area penalti. Gelandang itu kemudian menyepak bola ke sudut jauh gawang dengan tendangan voli jarak jauh.

"Kami berlatih tendangan sudut itu dua hari lalu dan saya tidak bisa menendang bola dengan baik," kata Masopust seraya menambahkan bahwa kapten tim Tomas Soucek "mengatakan kepada saya hari ini untuk mencobanya dengan kaki samping dan itu berhasil."

Namun demikian pelatih Cluj, Dan Petrescu tampak kurang terkesan.

"Apakah itu umpan atau tembakan?" Dia bertanya. "Itu seperti tenis meja."

Cluj mendapat penalti di menit ke-79, tetapi Ondrej Kolar mampu menghalau eksekusi striker asal Prancis Billel Omrani yang melakukan tendangan kaki kiri.

"Saya tahu bahwa pemain yang mengambil penalti selalu menunggu sampai saat terakhir sebelum menendang bola, jadi saya menunggu, tidak kehilangan keberanian dan menyelamatkannya," kata Kolar. "Itu adalah penalti pertamaku untuk Slavia."

Di Austria, Linz ASK tertinggal dari Club Brugge pada menit kedelapan dan meskipun mereka melakukan pengepungan semua lini terhadap tim tamu di akhir pertandingan tetapi tetap kalah 1-0.

Baca juga: Celtic, Porto dan Basel tersingkir dari kualifikasi Liga Champions

Baca juga: Dapat tiga penalti, Ajax tundukkan PAOK 3-2 untuk jejaki playoff

Baca juga: Brugge melaju ke playoff usai imbang di Kiev

Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019