Cilacap (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Cilacap (FAMC) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cilacap, Kamis, menggelar aksi unjuk rasa di depan kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan (UP) Cilacap. Mereka meneriakkan "yel-yel" penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta membawa berbagai poster berisikan kecaman terhadap pemerintah. Koordinator FAMC, Agus Saeful Ujab mengatakan, selain untuk menolak kenaikan harga BBM, mahasiswa juga mendesak pemerintah dan Pertamina untuk mengganti BBM dengan bahan bakar yang lebih efisien, hemat, dan tidak membuat derita rakyat. SBY-JK dituntut serahkan mandat kepada rakyat, pemerintahannya gagal "Kami juga menuntut SBY-JK untuk menyerahkan mandatnya kepada rakyat karena pemerintahannya telah gagal dan lebih memihak kepada kepentingan global, Amerika Serikat," katanya. Ia juga meminta SBY-JK untuk menebus kesalahan-kesalahannya dan meminta maaf kepada rakyat. Aksi tersebut sempat memanas ketika pasukan pengendali massa dari Polres Cilacap berusaha menghalau mahasiswa untuk mundur dari area objek vital milik Pertamina tersebut sehingga saling dorong. Bahkan Pertamina pun telah menyiapkan sebuah mobil pemadam kebakaran untuk menghalau demonstran tersebut, meski akhirnya polisi berhasil mendorong mundur mahasiswa hingga menjauh meninggalkan tempat itu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008