Cirebon (ANTARA News) - Pasar Pabuaran, pasar terbesar yang berada di sebelah wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terbakar Sabtu dinihari sekira pukul 00.05 WIB dan 53 unit kios serta 20 los hangus. Kebakaran yang diduga karena hubungan arus pendek listrik itu, baru bisa dipadamkan pukul 05.00 WIB, setelah tujuh unit mobil pemadam kebakaran bekerja keras kobaran api. Hingga pukul 07.00 WIB, satu unit mobil pemadam kebakaran beserta krunya masih menyisir titik-titik api yang tersisa. Menurut Tarsan (73), pedagang minuman kopi yang berada di depan pasar itu, kebakaran bermula ketika terdengar suara sambaran listrik dari kios bagian depan deret kedua, yang kemudian muncul api yang terus membesar. "Bunyinya pretek-pretek berulang-ulang sampai kemudian keluar api. Saat itu sebagian pedagang sudah buka untuk melayani pedagang kulakan," katanya. Hal senada juga diungkapkan Hendra (47), pemilik toko di depan pasar, yang mengatakan dua mobil pemadam tiba sekitar 15 menit kemudian. "Saya dengar ribut-ribut teriakan kebakaran dan melihat dari lantai atas rumah, satu toko sudah terbakar, terus merambat ke utara dulu, lalu merembet ke selatan," katanya. Salah satu pedagang Turadi mengatakan, dirinya seperti biasa akan membuka toko pukul 01.00 WIB, namun saat tiba pukul 00.30 WIB, api sudah membakar sekitar dua kios yang letaknya sekitar lima meter dari kios miliknya. "Api membakar Kios Bi Artasih dan Ibu Rosdiah, karena api begitu besar, saya tidak bisa menyelamatkan semua isi kios," katanya yang mengaku rugi sekitar Rp25 juta. Ia juga mengatakan, ketika dua kendaraan pemadam tiba, pedagang saling berebut selang air untuk menyelamatkan kios masing-masing sehingga api dengan cepat meluas ke tengah. Peng An (48), yang mempunyai dua kios dan tiga gudang di Pasar Pabuaran hanya bisa menatap kosong sisa-sisa barangnya yang tidak satu pun bisa diselamatkan. "Semua habis terbakar karena begitu saya datang, api sudah memenuhi bagian tengah," katanya yang mengaku menderita kerugian lebih dari Rp150 juta. Menurut Kusnadi, salah satu petugas pemadam, kendaraan pemadam tidak bisa masuk ke pasar yang direnovasi tahun 1992 itu, karena jalan dipenuhi pedagang sehingga tujuh unit pipa pemadam saling menyambung supaya bisa sampai ke titik api. "Adanya kios minyak goreng di bagian tengah yang ikut terbakar menyebabkan pemadaman menjadi sulit, selain pedagang yang tidak mau menyingkir dari badan jalan," katanya. Tujuh unit pemadam yang terlibat yaitu dua unit dari Ciledug (yang pertama datang), dua unit dari Plered, dan masing-masing satu unit dari Sindanglaut, Palimanan dan Losari. Tidak ada bantuan pemadam dari Pemkot Cirebon dan Indocement. Walaupun ada peristiwa kebakaran, namun Pasar Pabuaran yang terletak 35 kilometer sebelah Timur Kota Cirebon itu, masih tetap ramai karena pedagang di pinggir jalan masih beraktifitas seperti biasa. Ratusan orang sejak malam sampai pagi berkerumun menyaksikan puing-puing pasar yang sebagian besar terbakar. Sejumlah pemilik kios juga masih berusaha menyelamatkan barang yang tersisa termasuk pintu rolling dor dan rak besi. Sementara puluhan pemulung sampai Sabtu pagi juga tampak masih mengorek-ngorek sisa besi yang bisa dijual. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008