Jakarta (ANTARA) - Aktor dan mantan politisi, Sophan Sophiaan, meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas yang dialaminya ketika tengah mengikuti pawai motor gede Jalur Merah Putih dalam rangka perayaan Seabad Hari Kebangkitan Nasional. Menteri Sekretaris Negara, Hatta Radjasa, dalam sambutannya pada prosesi pemakaman Sophan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta, Minggu, mengatakan nama Sophan akan dikenang pada setiap peringatan Hari Kebangkitan Nasional. "Dalam setiap tahun peringatan Hari Kebangkitan Nasional, kita akan mengingat tokoh-tokoh. Dan salah satu yang harus kita ingat adalah Sophan Sophiaan yang tidak pernah berhenti mengobarkan semangat nasionalisme," tutur Mensesneg. Sophan meninggal dunia akibat luka di sekitar dada pada kecelakaan lalu lintas di KM 18-19, di perbatasan antara Sragen, Jawa Tengah dan Ngawi, Jawa Timur, pada Sabtu 17 Mei 2008, pukul 09.30 WIB. Sophan yang mengendarai motor gede Harley Davidson terjatuh setelah berupaya menghindari lubang besar di jalan tersebut. Konvoi yang diikuti Sophan merupakan acara resmi panitia Seabad Hari Kebangkitan Nasional yang diketuai oleh Hatta Radjasa. Konvoi Jalur Merah Putih itu berangkat dari Jakarta pada 12 April 2008, mengambil jalur Jawa Timur-Jawa Tengah, dan direncanakan kembali tepat pada Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2008, di Silang Monas, Jakarta. "Beliau wafat dalam melaksanakan sebuah tugas mulia, sebagai bagian dari rangkaian peringatan satu abad kebangkitan nasional," ujar Hatta. Menurut caranya sendiri, lanjut Hatta, Sophan ingin berpartisipasi dalam peringatan nasional tersebut guna membangkitkan kembali semangat kebangsaan di tengah globalisasi. Hatta kemudian menceritakan perbincangannya dengan Sophan pada akhir 2007. "Di penghujung 2007, saya sempat berbincang berdua. Kata beliau, `Hatta, di usia saya yang 60-an ini saya ingin berikan sesuatu pada bangsa ini. Karya yang dapat banggakan generasi pemuda melalui perjalanan, yang disebut Jalur Merah Putih," tuturnya. Menurut Hatta, sampai akhir hayatnya, suami dari aktris Widyawati itu selalu mengedepankan semangat kebangsaan dan tidak pernah luntur cintanya kepada Indonesia. Sophan Sophiaan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia pada 1991 dan menjadi anggota Komisi I DPR pada periode 1999-2004 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun, ia kemudian mengundurkan diri dari jabatannya itu karena merasa berpolitik di legislatif tidak sesuai dengan hati nuraninya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008