Banda Aceh, (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 69 remaja usia 15 tahun dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mulai mengikuti seleksi untuk memperoleh kesempatan berlatih di sekolah sepakbola selama tiga tahun di Paraguay. "Saya menyambut baik pelatihan sepakbola ini, dengan harapan Aceh ke depan tidak hanya memiliki atlet sepakbola andal dan disegani ditingkat nasional, tapi mampu berkiprah di persepakbolaan dunia," kata Gubernur Provinsi NAD Irwandi Yusuf, di Banda Aceh, Senin. Menurut Irwandi, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan PSSI akan memilih sebanyak 24 dari 69 peserta untuk disekolahkan ke negara Amerika Selatan itu. Pemerintah Aceh menyiapkan anggaran sebesar Rp8 miliar setahun untuk mendanai para remaja ke sekolah sepakbola di Paraguay. Gubernur yang didampingi Kepala Dispora Provinsi NAD, T Rayuan Sukma, menjelaskan sebanyak 69 remaja itu juga akan mengikuti pendidikan lanjutan di negara itu, didampingi guru khusus dari Aceh. "Selama tiga tahun, mereka tidak hanya berlatih sepak bola tapi juga mengikuti pendidikan lanjutan (SMA) dan juga bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) seperti layaknya pendidikan di Indonesia," kata Irwandi. Terkait seleksi untuk mendapatkan kesempatan itu, Irwandi menjelaskan tim seleksi tentunya bertindak profesional dan tidak melakukan praktek KKN. "Kita memilih bibit unggul khusus atlet sepakbola, tentunya tidak ada istilah KKN. Itu kita lakukan dengan harapan hasilnya bisa membawa harum Aceh di tingkat persepak bolaan nasional dan dunia," tambahnya. Rekrutmen ditingkat kabupaten/kota dilakukan masing-masing daerah, kemudian hasilnya di kirim ke provinsi. "Rekrutmen itu dilakukan berjenjang, tidak melihat siapa yang akan dikirim, tapi kemampuan individu yang paling penting. Jadi saatnya kita tinggalkan KKN," ujar dia. Irwandi menambahkan, pengiriman sebanyak 24 remaja ke sekolah sepakbola di Paraguay akan dilakukan awal Juni 2008. Setelah selesainya pendidikan di Paraguay, ke-24 remaja terbaik tersebut akan ditampung dalam sebuah klub milik provinsi. "Kemungkinan besar mereka kita tampung untuk sebuah klub sepakbola provinsi, namun tidak menutup juga disebarkan ke beberapa klub lainnya," katanya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008