Pekanbaru, (ANTARA News) - Sejumlah wilayah di Provinsi Riau diselimuti kabut asap seiring munculnya puluhan titik api (hotspot) akibat kebakaran hutan dan lahan. "Jumlah hotspot mencapai 87 titik yang tersebar di sejumlah kabupaten di Riau," kata Kasi Analisa Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru, Johanes Sudrajat di Pekanbaru, Senin. Ia menjelaskan, pantauan terakhir satelit NOAA 18 menunjukkan 87 titik api tersebar di sembilan kabupaten. Sembilan kabupaten tersebut diantaranya Rokan Hulu delapan titik, Rokan Hilir 12 titik, Kampar 11 titik, Siak 14 titik, Pelelawan 12 titik, Kuantan Singingi lima titik, Indragiri Hulu delapan titik, Bengkalis lima titik, dan Indragiri Hilir 12 titik. BMG menyatakan, titik api yang tersebar di sejumlah wilayah di Riau tersebut telah menimbulkan kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan. Namun demikian ia mengakui bahwa kabut asap tersebut belum mengganggu aktifitas di ibukota Provinsi Riau yakni Kota Pekanbaru. Namun apabila tidak cepat ditanggulangi maka kebakaran hutan dan lahan akan semakin meluas ke wilayah lainnya di Provinsi Riau. Hal tersebut juga akan mengakibatkan kabut asap akan menyelimuti seluruh wilayah Riau ditambah tiupan angin dengan kecepatan rata-rata 20 kilometer/jam masih merata di Riau. "Kalau kabut asap sampai ke Pekanbaru maka akan berakibat buruk pada banyak hal, salah satunya mengganggu penerbangan karena bandara terletak di Pekanbaru," katanya. Bahkan, sebelumnya berdasarkan pantauan Satelit NOAA 18 pada Sabtu (17/5) jumlah titik api di Riau mencapai 181 titik yang tersebar di Dumai enam titik, Rokan Hulu 31 titik, Rokan Hilir 39 titik, Kampar 21 titik, Kuansing 13 titik, Indragiri Hulu 12 titik, Indragiri Hilir sepuluh titik, Pelelawan sembilan titik, Siak 16 titik, dan Bengkalis 24 titik. Ia juga menambahkan, peluang titik api terbesar masih terkonsentrasi di Riau bagian utara ekuator yakni wilayah yang curah hujannya rendah. Wilayah yang terletak di Riau bagian utara ekuator diantaranya Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak, Bengkalis, dan Kota Dumai. Karena itu, BMG terus mengimbau masyarakat untuk menghindari pembukaan hutan dan lahan dengan cara bakar karena dapat menimbulkan kebakaran yang mudah menyebar dalam kondisi curah hujan yang minim.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008