Kampala (ANTARA News) - Kelompok pemberontak Uganda Tentara Perlawanan Tuhan (LRA) menculik sedikitnya 100 anak dari negara-negara tetangga untuk dijadikan budak seks dan buruh, kata sebuah organisasi hak asasi manusia internasional, Senin, seperti dikutip Reuters. Perundingan perdamaian antara Uganda dan pemberontak macet bulan lalu ketika pemimpin LRA Joseph Kony, yang diburu atas kejahatan perang, tidak muncul pada acara penandatanganan perjanjian di perbatasan Sudan/Kongo. Pemberontakan Kony yang telah berlangsung 21 tahun menewaskan puluhan ribu orang dan membuat dua juta orang kehilangan tempat tinggal. Kony dan dua wakilnya diburu karena penculikan anak, pembantaian dan mutilasi.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008