Cirebon (ANTARA News) - Karena tidak mendapat pinjaman surat tanah, Karnoto (34) tega membunuh Turinih, ibu kandungnya, warga Blok Waled Desa Sukadadi RT 02/08 Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu, Jabar, Sabtu (19/5) lalu, bahkan mengubur jasad ibunya di dalam rumah. Informasi yang dikumpulkan ANTARA News di Indramayu, Selasa, perbuatan Karnoto baru terkuak pada Senin kemarin, setelah Karnoto yang ditangkap polisi karena beradu fisik dengan Sardinah (60) ketua RT setempat, berkoar telah membunuh ibunya sendiri. Karnoto tiba-tiba mengamuk dan merusak rumah warga, sehingga berusaha diamankan Sardinah dibantu sejumlah warga, namun karena sulit dikendalikan akhirnya polisi turun tangan dan menangkap tersangka. Dari ocehan Karnoto itu, polisi dan warga kemudian menyusuri rumah janda beranak dua itu dan menemukan jasad Turinih yang sudah dikubur dalam bak pasir di dalam rumah, namun bagian ujung kakinya masih tersembul keluar. Dari pemeriksaan di Mapolres Indramayu, Karnoto mengaku melakukan pembunuhan dengan cara menghantam kepala ibunya dengan balok kayu setelah itu menguburkan begitu saja di dalam rumah. Ia juga mengaku aksi sadis itu sempat disaksikan Casim (5) keponakan pelaku yang saat itu ada di dalam rumah. Saat ini Casim menjadi satu-satunya saksi kunci pembunuhan itu. "Kondisi tubuhnya mengenaskan. Kepala korban pecah. Mungkin, akibat pukulan balok kayu," kata Sardinah yang mengaku tidak menyangka tersangka bisa berbuat nekad. Kapolres Indramayu, AKBP Syamsudin Djanieb, didampingi Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Moh Santoso SIK, dan Kapolsek Arahan AKP Gustaf Sipayung, menjelaskan, berdasarkan, hasil pemeriksaan, pembantaian itu dilatarbelakangi kekecewaan Karnoto kepada korban. "Tersangka kecewa karena korban tidak mengabulkan permintaannya untuk meminjam surat tanah milik korban," katanya. Berdasarkan pengakuan tersangka, menurut Gustaf, pembunuhan itu terjadi sekitar dua hari silam terlihat dari kondisi jasad korban yang sudah mulai membusuk serta adanya keterangan warga bahwa mereka tidak melihat korban dalam dua hari terakhir. "Semula, warga memperkirakan korban sedang bekerja di sawah sehingga tidak curiga ketika dua hari tidak muncul di rumah," katanya. Guna kepentingan penyelidikan, petugas masih memeriksa tersangka secara intensif, sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu untuk otopsi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008