Klaten (ANTARA News) - Tiga orang tewas disambar kereta api (KA) di dua tempat berbeda yakni seorang petani di Dukuh Karangmojo, Desa Mrisen, Juwiring dan dua siswa sekolah tewas, di Desa Sumyang, Jogonalan, Klaten, Jateng, Rabu. Berdasarkan data yang dihimpun di tempat kejadian di Dukuh Karangmojo, Desa Mrisen, Juwiring, korban tewas seorang petani bernama Sumanto (57), setelah disambar KA ekonomi Kauripan jurusan Bandung-Kediri sekitar pukul 07.36 WIB. Dua siswa bernama Afan P (19), siswa SMK 5 Kristen Klaten dengan Devi Purwanti (18), juga tewas saat nekat membuka palang pintu KA ketika itu KA dari arah Klaten yang melintas di perlintasan di Desa Sumyang, Jogonalan sekitar pukul 14.30 WIB. Menurut saksi mata Sugeng (40), tetangga korban Sumanto, bermula seperti biasa korban Sumanto setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB berangkat pergi ke sawah yang terletak di sebelah rumahnya dan harus menyeberang jalur kereta api. Korban seusai dari lahan sawahnya kemudian hendak pulang ke rumah yang jaraknya sekitar 100 meter. Namun, naas bagi Sumanto yang mempunyai kelainan alat pendengaran atau agak tuli itu, saat menyeberangi jalur kereta api, saat bersamaan datang KA dari arah Yogyakarta menuju Solo. Korban tidak mendengar ada kereta api datang sehingga tubuh korban disambar hingga tewas seketika dan kondisinya mengenaskan. Korban tewas akibat disambar KA Kauripan dan luka pada kepala sangat parah dan kedua tangannya mengalami patah. Tubuh korban langsung dievakuasi oleh aparat Polres Klaten dan hasil dari pemeriksaan korban murni kecelakaan. Jenazahnya langsung diserahkan ke pihak keluarganya dan langsung dimakamkan di desa setempat. Menurut Petugas Stasiun Delanggu, Supandi, Masinis KA Kauripan dengan nomor loko 152 setelah sampai di Stasiun Delanggu kemudian melaporkan kejadian tersebut. KA ekonomi jurusan Padalarang Bandung - Kediri langsung melanjutkan perjalanan ke Kediri Jawa Timur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008