Bekasi (ANTARA News) - Pengendara kendaraan bermotor "menyerbu" puluhan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Bekasi untuk mendapatkan BBM. Pantauan wartawan ANTARA dari sejumlah SPBU di Kota Bekasi, Jum`at malam sekitar pukul 20.00 WIB dilaporkan antrian panjang kendaraan bermotor mencapai ratusan meter. Di SPBU Jatibenning, Bekasi antrian kendaraan bermotor hingga keluar areal SPBU, sehingga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di sekitarnya. Antrian panjang juga terjadi di SPBU Jatiwaringin, Pondokgede, jalan KH Noer Alie, Bekasi Barat, SPBU jalan Juanda, jalan Soedirman, Joyomartono, Pekayon, jalan raya Pondokgede dan SPBU di jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur. Para pengendara kendaraan bermotor terlihat antri dengan sabar untuk membeli BBM, bahkan bus-bus juga tidak mau ketinggalan antri BBM, sehingga menimbulkan kepadatan di areal SPBU. Antrian panjang pengendara kendaraan bermotor itu tak urung membuat polisi sibuk mengatur antrian agar tertib dan tidak terjadi kericuhan di SPBU. Banyaknya pengendara kendaraan bermotor yang menyerbu SPBU membuat petugas SPBU kewalahan melayani konsumen, karena tidak dapat istirahat untuk melepas lelah. Supriyadi (32, pengemudi mobil kijang saat antri BBM di SPBU Jalan KH Noer Alie, Bekasi Barat mengatakan, setelah mendengar informasi harga BBM akan naik pada malam ini langsung menuju SPBU. Menyinggung adanya informasi kenaikan harga BBM, ia mengaku kecewa karena kondisi ekonomi masyarakat sedang sulit akibat kenaikan harga bahan pangan melonjak. "Saya hanya pasrah saja, kalau nanti suatu saat tidak bisa membeli bensin ya terpaksa tidak usah berpergian menggunakan mobil pribadi," ujarnya. Marwoto (45), pengemudi mobil Suzuki Panther saat ditemui ANTARA di SPBU jalan Joyomartono, Bekasi Timur mengatakan, terpaksa harus antri untuk memndapatkan BBM jenis solar. "Saya baru petang tadi mendengar info bahwa harga BBM malam ini mau naik, sehingga buru buru membeli solar di SPBU ini," katanya. Yanto (40), petugas SPBU di KH Noer Alie Bekasi mengatakan, menjelang pengumuman kenaikan harg BBM berkisar antara 20-30 persen, pengendara kendaraan bermotor menyebu SPBU ini. Ia mengaku tidak berani menutup SPBU, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan tindakan anarkis dari para konsumen apalagi sudah antri mulai sekitar pukul 19.00 WIB. SPBU itu, pada siang hari baru mendapat pasokan BBM sebanyak 32.000 liter, namun diperkirakan akan habis hanya dalam waktu beberapa jam karena pembeli cukup banyak. "Saya dan rekan rekan akan tetap melayani pembeli BBM meski resikonya capai, tapi saya juga minta agar konsumen bersabar karena petugas terbatas," katanya. Hingga malam ini sekitar pukul 20.00 WIB, masih terjadi antrian panjang pengemudi kendaraan bermotor di SPBU di Kota Bekasi untuk membeli BBM. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindakan anarkis dari konsumen, Polres Metro Bekasi menurunkan 1.200 personel ditempatkan di seluruh SPBU di Bekasi. Kapolres Metro Bekasi, Kombes Masguntur Laope pada ANTARA mengatakan, anggota diinstruksikan untuk terus meningkatkan pengamanan malam ini hingga beberapa hari mendatang. "Saya minta kepada masyarakat untuk tertib saat antri membeli BBM dan jangan sampai melakukan tindakan tidak terpuji," kata Masguntur Laope. Di tempat terpisah, Kapolres Bekasi, AKBP Yan Fitri Halimansyah mengatakan, pihaknya menurunkan 800 personel untuk meningkatkan pengamanan di seluruh SPBU di Kabupaten Bekasi. Menjelang adanya informasi pengumuman kenaikan harga BBM oleh pemerintah, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan jangan sampai melakukan aksi unjukrasa menentang kebijakan pemerintah tersebut. "Kendati puluhan SPBU di Kabupaten Bekasi malam ini diserbu pengendara kendaraan bermotor, tapi tetap aman dan kondusif. Dan saya instruksikan kepada anggota untuk siaga dua puluh empat jam di setiap SPBU di Kabupaten Bekasi," ujar Yan Fitri Halimansyah.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008