Jakarta, (ANTARA News) - Satu orang polisi menderita luka parah dan belasan lainnya luka memar ketika terjadi bentrokan antara polisi dengan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di depan Kampus Universitas Nasional (Unas), Jakarta Selatan, Jumat malam (23/5) hingga Sabtu pagi. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Sabtu siang mengatakan, polisi yang mengalami luka parah itu diduga terkena tusukan senjata tajam. "Polisi ini kini dirawat di RS Polri Kramat Jati," katanya. Selain itu, ada tiga polisi yang mendapatkan perawatan medis karena menderita luka-luka. Ia menyatakan, kendati yang dirawat dokter hanya empat namun jumlah polisi yang menderita luka memar karena lemparan benda keras dari massa mencapai belasan orang. "Polisi yang benjol-benjol kena lemparan batu dan botol sih banyak. Cuman karena mereka udah cape berjaga dari jam 20.30 WIB sampai pagi, mereka pilih langsung pulang untuk istirahat," kata Yoga Ana. Dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung anarkis itu, polisi menangkap 148 orang yang terdiri atas mahasiswa dan masyarakat umum. "Mahasiswa Unas yang ditangkap ada 100 orang, 89 laki-laki dan 11 perempuan. Alumni Unas enam 6 orang, dua perempuan dan empat laki-laki," katanya. Sedangkan mahasiwa dari perguruan tinggi lain yang ditangkap sebanyak 11 orang, satu laki-laki dan 10 wanita. Selain itu ada 15 masyarakat umum yang ikut dalam aksi anarkis itu. Dari jumlah itu, ada 15 mahasiswa yang mengalami luka ringan dan luka paling berat hanya berupa robek di pelipis kanan yakni Carlos, mahasiswa Universitas UKI. Semua yang terluka baik polisi dan mahasiswa diberikan perawatan medis di poliklinik Polda Metro Jaya dan RS Polri Kramat Jati. Dalam insiden itu, polisi menyita barang bukti antara lain minuman keras berbagai merk, jerigen isi bensin, celurit, ganja, ban bekas dibakar, serpihan bom molotov. "Mereka yang tertangkap saat ini masih dalam pemeriksaan oleh Polres Metro Jakarta Selatan," katanya. Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menahan 20 mahasiswa yang melakukan tindakan anarkhis saat unjuk rasa di depan Universitas Mercubuana, Selasa (20/5) dan sekitar Monas, Rabu (21/5). Mereka ditahan karena menyandera tanki BBM, melempar bom molotov dan menyerang polisi hingga luka-luka. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008