Palu, (ANTARA News) - Seorang pejabat Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) mengatakan pengawasan kepada media harus dipeketat agar fungsi kontrolnya dapat berjalan maksimal. Udi Rusadi yang menjabat sebagai Direktur Kelembagaan Sosial Depkominfo, di Palu, Sabtu, mengatakan, jika tidak ada yang mengontrol maka media akan berjalan seperti tanpa arah meski sebenarnya masing-masing memiliki idealisme. "Karena itu, peran pengawas media mutlak diperlukan," kata dia dalam acara "Sosialisasi Pembentukan dan Pemberdayaan Lembaga Pemantau" yang dilaksanakan Depkominfo bekerjasama dengan Pemprov Sulteng. Warsa Tarsono, narasumber lainnya yang juga pengurus Komite Indonesia untuk Pemberantasan Pornografi dan Pornoaksi (KIP3), mengatakan media seharusnya sudah membekali diri dengan pengetahuan hukum mengenai sesuatu yang boleh atau tidak boleh dipublikasikan kepada masyarakat karena bisa menimbulkan efek buruk. Efek tersebut, antara lain meniru aksi atau tontonan di televisi, padahal hal itu belum tentu baik. Dia mencontohkan, dialog pada sebuah Sinetron yang terlalu vulgar, dengan terang-terangan mengekspos kemiskinan atau penderitaan seseorang. "Orang miskin itu tidak salah. Karena itu, janganlah mereka dihina dengan kata-kata yang seolah menyalahkan kenapa sampai miskin," katanya. Olehnya, sekali lagi Tarsono, menegaskan kontrol media harus tetap dilakukan oleh masyarakat. "Laporkankanlah kepada Dewan Pers jika ada tayangan atau pemberitaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan," katanya. Sementara itu, Nungci Hi Ali, wartawan senior di Palu, yang juga menjadi narasumber, pada kesempatan itu mengatakan media massa seharusnya mampu menjalankan peran mengontrol pemerintah- "Jangan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, lalu fungsi kontrolnya menjadi hilang," katanya. Dia menyanyangkan ada sejumlah media massa di daerahnya yang seolah-olah menjadi corong pemerintah. Sebaliknya,, ada juga media massa melakukan kontrol namun tanpa didukung bukti dan fakta yang kuat. "Boleh saja mengkritik pemerintah dengan keras dan tegas, tapi harus didasari fakta yang kuat," kata mantan Ketua PWI Sulteng ini di hadapan 100-an peserta yang hadir dalam acara tersebut dan sebagian besarnya adalah wartawan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008