Jakarta, (ANTARA News) - Tim dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya akan menyelidiki dugaan keterlibatan personil polisi dalam aksi pengrusakan di dalam kampus Universitas Nasional (Unas), demikian Mabes Polri. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira di Jakarta, Minggu, mengatakan, penyelidikan itu bertujuan untuk mengetahui kejelasan dari pengrusakan kampus Unas itu. Apakah memang pengrusakan itu dilakukan oleh polisi atau ada pihak lain. "Jika ada bukti, rekaman atau foto yang memperlihatkan polisi merusak, mohon diserahkan ke saya. Demikian juga jika yang ada pihak lain yang merusak, juga diserahkan ke saya," katanya. Dalam menindak unjuk rasa anarkis di depan kampus Unas, sejumlah kendaraan bermotor, beberapa warung sekitar kampus, kaca gedung dalam kampus dan taman di dalam kampus tampak rusak. Polisi dituduh melakukan aksi pengrusakan itu ketika menangkap mahasiswa. Abubakar menyatakan, jika ada polisi yang merusak maka akan diproses secara hukum. "Kita ini kan negara hukum. Kalau ada polisi merusak sepeda motor, itu adalah oknum sebab tidak ada perintah untuk merusak," katanya. Ia menyatakan, secara institusi, Polri dan pimpinan Polri tidak bisa dimintai pertanggungjawab atas kerusakan itu. Tanggungjawab setiap tindakan terpulang kepada masing-masing individu. "Kecuali kalau pimpinan itu memerintahkan untuk merusak padahal tidak ada perintah untuk itu," katanya. Ia menduga ada pihak-pihak lain di luar Polri yang memanfaatkan kejadian ini dengan merusak barang-barang. Abubakar menduga bahwa yang merusak barang-barang itu adalah segelintir mahasiswa yang ikut memprovokasi mahasiswa lain untuk berbuat anarkhis. "Tidak menutup kemungkinan, mereka yang merusak itu. Kalau ada yang punya rekaman, silakan disampaikan ke saya," katanya. Abubakar juga membenarkan, bahwa polisi mengamankan dua granat nanas di dalam kampus Unas pasca aksi anarkis itu, namun Polri belum dapat memastikan siapa yang menaruh granat itu. "Granat semacam itu bukan milik Polri. Lantas punya siapa? Ini yang masih selidiki," katanya menegaskan. Ia menyatakan, kedua granat aktif itu kini diamankan tim gegana Polri. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008