ilmu yang didapat di Kampus Unas, saatnya untuk dipraktikkan
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kalangan intelektual lulusan dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta agar lebih kolaboratif, guna menyongsong Indonesia Emas 2025.

"Seluruh ilmu yang didapat di Kampus Unas, saatnya untuk dipraktikkan. Tapi ingat, dunia sudah berubah maka saya ingatkan polanya tidak lagi kompetisi tetapi kolaborasi, maka bakat atau talenta menjadi penting," kata Ganjar saat memberikan pembekalan pada acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Unas Jakarta di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis.

Di hadapan 1.300 wisudawan dan wisudawati Unas Tahun Ajaran 2021/2022, Ganjar mengingatkan pentingnya kolaborasi untuk menghadapi potensi resesi ekonomi global pada 2023.

Ganjar menyebutkan Indonesia termasuk negara yang mampu bertahan saat terjadi ketidakstabilan ekonomi dunia akibat perang Rusia dengan Ukraina.

Baca juga: Tim PKM Unas Jakarta dampingi UMKM di Banyumas peroleh legalitas

Namun, Ganjar menuturkan perubahan geopolitik dunia yang cepat dapat mengancam perekonomian bangsa Indonesia.

Ganjar juga menyatakan kalangan intelektual dapat memanfaatkan status Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 untuk menunjukkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mandiri.

"Saya kira dalam menyongsong situasi yang tidak mudah, maka penting membangun kemandirian. Ilmu yang biasa-biasa saja tidak akan cukup, maka agar menjadi luar biasa harus berkolaborasi, pendekatannya multi disiplin," ucap Ganjar.

Peran institusi pendidikan, lanjut Ganjar, menjadi sangat penting untuk melahirkan kalangan intelektual yang berkarakter.

Baca juga: Mahasiswa Unas tuntut keringanan uang kuliah

Ganjar menambahkan pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga terus berupaya mendukung langkah seluruh pihak, termasuk pelajar dan mahasiswa agar mampu berdikari pada segala sektor.

Selain itu, dikatakan Ganjar, konsep "Merdeka Belajar Kampus Merdeka" yang digulirkan pemerintah juga harus diterapkan menjadi lebih fleksibel, adaptif dan dapat menyatu dengan perkembangan zaman untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022