Sydney (ANTARA News) - Badan sepak bola dunia (FIFA) hari Senin menyatakan, pihaknya telah membekukan Irak dari kompetisi internasional, setahun setelah pemerintah di Baghdad membubarkan Persatuan Sepak Bola Irak (IFA). Komite Eksekutif FIFA, yang bertemu di Sydney menjelang Kongres FIFA pekan ini, mengatakan pihaknya mengeluarkan sanksi tersebut sehubungan dengan dekrit Pemerintah Irak 20 Mei untuk membubarkan Komite Olimpiade Nasional Irak (NOC) dan semua federasi nasional, termasuk IFA. Komite Eksekutif FIFA membuat ketentuan bahwa pembekuan setahun terhadap Irak itu mungkin akan dicabut bila FIFA menerima penegasan tertulis pada tengah malam 29 Mei dari Pemerintah Irak bahwa dekrit itu telah dibatalkan. Pembekuan tersebut mengancam penyelanggarakan pertandingan kualifikasi Piala Dunia Irak melawan Australia di Brisbane hari Minggu dan keseluruhan pertandingan kualifikasinya. Presiden FIFA Sepp Blatter sebelumnya memberitahu wartawan bahwa bila Baghdad tidak mematuhi tuntutan badan sepak bola dunia tersebut agar Pemerintah Irak segera membatalkan perintah pembubaran IFA, maka FIFA akan membekukannya dari pertandingan internasional, yang mulai berlaku dengan melarang Irak dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2010. "Kami telah meminta pemerintah itu untuk menarik keputusannya terhadap Persatuan Sepak Bola Irak," kata Blatter sebelum keputusan FIFA itu. "Dapatkan Anda membayangkan reaksi rakyat (Irak) bila kami harus membekukan mereka dari sepak bola? Saya kira menteri mesti berfikir dua kali tentang apa yang sudah ia lakukan," katanya. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) juga telah menuntut agar Irak mensahkan kembali badan sepak bolanya. Irak, juara Asia sekarang ini, kalah 1-2 dari Thailand dalam pertandingan pemanasan di Bangkok hari Minggu dan dijadwalkan terbang ke Australia hari Selasa. Federasi Sepak Bola Australia (FFA) mengatakan pihaknya akan mengalami kerugian sekitar tiga juta dolar (2,9 juta dolar AS) dari pendapatan dan sponsor bila pertandingan kualifikasi Piala Dunia itu tidak jadi diselenggarakan akhir pekan ini. Bila pembekuan FIFA itu dilaksanakan, maka semua jadwal pertandingan Irak akan menjadi batal, termasuk pertandingan grup kualifikasi Piala Dunia, yang antara lain melawan Cina dan Qatar. Hasil yang paling mungkin terjadi ialah pimpinan grup sekarang ini, Australia, akan maju ke babak berikutnya, dengan didampingi Cina atau Qatar. "Ini merupakan masalah yang menyakitkan. Sudah tentu kami ingin ikut Piala Dunia, tetapi kami juga ingin mengalahkan Irak. Bila kami mendapatkan poin sebelum kami bekerja, sudah tentu kami beruntung," kata Ketua FFA, Frank Lowy kepada AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008